Bisakah layanan bantuan bank menjadi layanan penyelamat?

Telefon tidak berbunyi di DBS BusinessCare Hong Kong. Pada saat bisnis tersendat karena virus, pelanggan tampaknya hanya membutuhkan sedikit bantuan dari mereka.

Tim tahu bahwa para pelaku UKM tengah terpuruk karenanya. Setelah beberapa bulan terguncang karena kerusuhan sosial, beban mereka bertambah karena karantina wilayah. Lebih buruk lagi, berpindah ke online pun tidak dapat membangun kembali pendapatan para bisnis berbasis uang tunai ini.

Jadi tim mengambil tindakan.

Mengapa tidak menjangkau langsung pelanggan daripada menunggu mereka menelepon?

Salah satu pelanggan tersebut adalah Solidar Suisse. LSM dari Swiss ini bekerja untuk membantu komunitas miskin di Kamboja dan Bangladesh - beberapa daerah yang paling terpukul di wilayah tersebut.

Tim BusinessCare membantu menyiapkan pembayaran via kode QR dan fasilitas internet banking, yang memungkinkan Solidar Suisse menerima donasi dengan mudah, serta mengakses dana dari kantor pusat mereka di Zurich. Dengan bantuan tersebut, LSM ini dapat melanjutkan kembali pekerjaannya.

Hal ini seperti yang dikatakan seorang pelanggan, “kehangatan di tengah dinginnya malam musim dingin”.

Bisakah bank menanam benih harapan pada petani Taiwan?

Waktu hampir habis untuk Guo Zheng Zhi.

Ketika pandemi melanda dan rantai pasokan berhenti berjalan, petani Taiwan tersebut tiba-tiba harus menghadapi sepinya pembeli. Dan seiring berlalunya hari, Guo tahu seluruh panennya berisiko memburuk.

Mendengar tentang keadaan yang dihadapi oleh petani lokal seperti Guo, DBS langsung bertindak.

Bekerja sama dengan wirausaha sosial, Goodwill Foods, DBS dan karyawannya melakukan pembelian dalam volume besar untuk klien dan diri mereka sendiri, menyelamatkan lebih dari satu ton buah dan sayuran.

Bagi Guo, bantuan itu seperti hujan yang turun tepat waktu.

Bisakah bank melawan virus dengan menempatkan pekerja garda depan di garis pertama?

Saat virus melanda Singapura, banyak lansia terpaksa berlindung di rumah. Tanpa akses ke perawatan vital, mereka menjadi rentan terhadap infeksi.

Tenaga kesehatan professional dari wirausaha sosial, Homage, maju untuk melindungi kesehatan mereka.

Dengan hibah baru dari DBS Foundation, tenaga kesehatan professional dari Homage sudah cukup memadai untuk melakukan tes usap di panti jompo dan fasilitas perawatan lainnya dengan aman.

Sementara itu, Homage juga memperkenalkan layanan panggilan baru, telekonsultasi , dan layanan pengiriman obat untuk memenuhi permintaan keluarga.

Jadi para lansia bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Aman dari virus dan tahu bahwa mereka tidaklah sendiri.

Apakah yang akan terjadi jika sebuah bank menyajikan semangkuk kebaikan?

Bagi keluarga Goh, bakso ikan adalah kehidupan.

Selama 30 tahun terakhir, si patriark Got Heng Hock, pedagang generasi kedua yang menjalankan 'Million Fishball Noodle', telah menyajikan hampir 400 mangkuk mie setiap hari; namun ketika virus menyerang, pelanggannya memilih tinggal di rumah, sehingga penjualan turun, dan mata pencaharian keluarganya terancam.

Oleh karena itu, ketika diundang untuk berpartisipasi dalam inisiatif DBS Stronger Together Fund, dia menjawab “iya” tanpa ragu. Nyatanya, begitu dia mengetahui bahwa mie miliknya akan diberikan kepada orang tua dan keluarga berpenghasilan rendah, dia menurunkan harganya dan membuat porsinya lebih besar.

“Saya senang bisa menjadi bagian dari program ini. Saya mendapat pesanan dan di saat yang sama, juga membantu mereka yang membutuhkan”.

“Saat kamu pernah kelaparan sebelumnya, kamu akan tahu bagaimana rasanya. Ini sedikit bantuan saya, ” katanya.

Sebenarnya, viruslah yang tengah menguji kita.

Virus ini menguji kemampuan kita untuk bekerja sama sebagai manusia, sebagai masyarakat dan sebagai bangsa.

Sejatinya, tidak ada dari kita yang bisa lulus dari ujian ini sendirian.

Kita harus berdiri bersama untuk menjangkau keluar dan berpikir, merasakan dan bertindak di luar diri kita sendiri.

Saat kita melakukannya, maka muncul lah keberanian, kegigihan, dan kemurahan hati dalam masyarakat.

Mendukung bisnis untuk membantu mereka bertarung di lain hari.

Bekerja sama dengan mitra untuk menyajikan makanan di atas meja untuk mereka yang paling terpukul di antara kita.

Mengayomi orang-orang disekitar kita sehingga mereka dapat terus memberikan yang terbaik.

Untuk membawa lebih banyak dari apa yang dunia butuhkan saat ini.

Untuk kita semua. Untuk masa depan kita.

Bersama.

Bisakah bank menyelamatkan nyawa dengan mengalahkan tenggat waktu?

Dengan bertambahnya kasus virus di China, tekanan terus berlanjut untuk produsen tekstil yang berbasis di Sichuan, Yibin Grace.

Untuk memproduksi masker dan keperluan medis lainnya untuk seluruh provinsi, Yibin Grace membutuhkan bahan baku dari luar negeri. Tetapi waktu mereka pun semakin habis karena dari hari ke hari jalur pasokan global ditutup.

Di DBS, tim tahu bahwa Yibin Grace perlu mengirimkan pembayaran untuk membawa persediaan sesegera mungkin.

Tetapi proses administrasi biasanya memakan waktu seminggu atau lebih, yang berakibat keterlambatan. Dengan menggabungkan berbagai departemen, DBS mendorong pendanaan hanya dalam beberapa hari.

Mengurangi tekanan pada perusahaan, dan menyediakan masker yang sangat dibutuhkan untuk 81 juta orang di Sichuan.