Kapasitas penuh untuk mendukung perekonomian

Kapasitas penuh untuk mendukung perekonomian

Chandra Asri Petrochemical TBK (CAP) adalah produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia dan satu-satunya produsen di negara itu yang memiliki pemecah Nafta, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan C4 Campuran, serta Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena). Dalam situasi pandemi, permintaan domestik akan produksi petrokimia tetap tinggi, terutama bahan mentah untuk alat perlindungan medis dan masker medis. Oleh karena itu, pabrik CAP tetap harus beroperasi normal, tetapi dengan menerapkan protokol keselamatan pandemi termasuk hanya staf inti yang berada di lokasi pabrik dan membagi staf pendukung untuk sebagian bekerja dari rumah dan sebagian dari kantor.

CAP telah menjadi klien DBS sejak tahun 2006, di mana DBS telah mendukung usaha CAP melalui pinjaman, manajemen kas, fasilitas perdagangan, forex, pasar modal utang, dan lainnya. Produk terakhir kami yang digunakan untuk mendukung CAP adalah manajemen kas-RAPID, yang beroperasi pada bulan Mei 2020.

Untuk transaksi pembayaran harian, bahkan sebelum masa COVID-19, CAP telah secara aktif menggunakan DBS IDEAL. Selama masa PSBB, di mana penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa, walaupun mereka harus menerapkan pengaturan pembagian kerja, mereka dapat melanjutkan transaksi pembayaran tanpa kesulitan. Dengan sistem RAPID yang baru, mereka banyak terbantu dalam mengurangi waktu pemrosesan pembayaran serta kesalahan dalam input data, yang sejalan dengan ekspektasi manajemen CAP dalam mengejar prinsip kehati-hatian dalam mengelola keuangan agar tetap berkelanjutan dan mengatasi krisis.

DBS mendukung Chandra Asri dengan fasilitas pembiayaan perdagangan dan kredit bergulir senilai USD195 juta (Rp2,9 triliun) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan. Bank DBS melihat bahwa meskipun tengah terjadi pandemi, permintaan akan produk Chandra Asri tetap tinggi karena perusahaan ini memproduksi bahan mentah untuk perlengkapan medis seperti masker dan alat perlindungan diri (APD).

Agar dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri melanjutkan operasi normal pabriknya dengan menerapkan protokol keselamatan yang ketat, termasuk hanya mengijinkan pekerja inti untuk berada di pabrik, dan menerapkan pengaturan pembagian tim bagi staf pendukung untuk membagi kerja dari rumah dan dari kantor. Selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ketika penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa dan mereka harus menerapkan pengaturan kerja terpisah, Chandra Asri menggunakan layanan perbankan digital milik Bank DBS, DBS IDEAL, untuk memastikan transaksi pembayaran berjalan lancar.

Keterangan foto: Masker: sepotong kain sederhana di masa normal, sebuah alat penyelamat nyawa di masa genting.

Sebagai salah satu pemain industri utama di Indonesia, Chandra Asri berkomitmen penuh untuk melanjutkan pertumbuhan industri petrokimia. Oleh karena itu, kami menghargai kepercayaan Bank DBS pada perusahaan kami melalui dukungan untuk usaha kami mengaktifkan kembali pertumbuhan industri demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami senang dapat bermitra dengan DBS untuk menerapkan sistem RAPID sebagai bagian dari Program Transformasi Digital kami, untuk terus meningkatkan pelayanan pada para pemegang kepentingan kami dengan efisiensi, inovasi, dan teknologi,” ujar Andre Khor, Direktur Keuangan/Chief Financial Officer, Chandra Asri.