Lampu bertenaga surya produksi wirausaha social dari Cina memberi cahaya dan harapan bagi masyarakat kurang mampu.
Banyak yang bilang bahwa berpergian dapat meluaskan wawasan. Hal ini bergema nyata bagi Susan Lee, yang telah mendapatkan lebih dari sekadar pencerahan dalam perjalanannya ke India tahun 2007.
Ibu Lee mendengar panggilan hidupnya, yaitu untuk membantu miliaran orang di seluruh dunia dari kalangan ekonomi-sosial termiskin, yang juga disebut pasar bagian bawah piramida “Bottom of the Pyramid”, (BoP).
Kata Ibu Lee, “Selama perjalanan ke India, saya menyaksikan sebuah keluarga berlindung dari hujan di bawah rumah sederhana mereka. Rumah itu hanya terbuat dari lempengan seng dan plastik. Saat itulah saya menyadari betapa banyak orang di dunia yang berjerih payah untuk bertahan hidup.”
Dari situ,” lanjutnya bercerita, “saya mengetahui bahwa di dunia ini terdapat 4 miliar orang yang terhitung sebagai BoP, 1.6 miliar dari mereka bergantung pada lampu minyak tanah untuk pencahayaan rumahnya. Minyak tanah adalah produk berbahaya, khususnya untuk jenis hunian mereka. Saat itulah saya menyadari bahwa harus ada yang dilakukan untuk menggantikan alat penerangan yang primitif dan berbahaya itu.”
Selang dua tahun sejak perjalanan mengesankan tersebut, Ibu Lee merombak bisnisnya dari perusahaan pemasok kado menjadi salah satu perusahaan sosial terbesar di Cina hari ini - Solusi Tenaga Shenzhen (SZPS). Dengan spesialisasi di bidang lampu dan listrik bertenaga surya, SZPS telah menjual jutaan unit perangkat kepada 4.92 juta rumah tangga di 65 negara sejak 2009.
Kesadaran Baru, Misi Baru
Pada tahun 2017, Ibu Lee sekali lagi mendapatkan ilham selama perjalanannya ke Kongo, salah satu negara konsumen lampu buatan perusahaannya. Kali ini ia belajar alasan warga setempat memiliki banyak anak meskipun tidak memiliki sarana yang cukup untuk menghidupi mereka.
“Ketika saya tanyakan kenapa ada banyak sekali anak-anak, sekalipun sang ayah telah berusia limapuluhan tahun, ia menjawab: ‘Karena saya tidak tahu berapa banyak yang bakal bertahan hidup dalam kondisi ini.’ Sebagai orangtua, penjelasan itu membuat air mata saya mengucur,” kenang Ibu Lee.
Sekembalinya ke Cina, Ibu Lee menggali lebih dalam seputar penyebab kematian anak-anak di Afrika. Ia menemukan bahwa sudah banyak organisasi dunia, seperti PBB, UNICEF dan Badan Kesehatan Dunia yang menerbitkan video tentang cara-cara penting untuk pencegahan penyakit. Meskipun begitu, konten pendidikan tersebut gagal mencapai target audiensnya karena keterbatasan akses menuju informasi tersebut.
Ide Mulia yang Menjadi Kenyataan
Untuk menjembatani kesenjangan ini, sebuah ide terpetik. Ibu Lee memulai misinya dengan mengembangkan perangkat bertenaga surya yang sekaligus berfungsi sebagai lampu, pusat pengisian ulang daya dan layar video berukuran tujuh inci.
Dengan prototipe perangkat tersebut di tangan, Ibu Lee lalu mengikuti workshop intensif yang diadakan Bank DBS dengan tema “Perubahan Transformasional Bisnis Digital” di tahun 2018 dan berhasil menjadi pemenang kategori keberlanjutan. Kemenangannya mendapatkan dana hibah dari DBS Foundation dipergunakan untuk pengembangan ide hingga menjadi produk.
Sherry Shi dari Grup Strategic Marketing & Communications di Shanghai mengulang kekagumannya ketika Ibu Lee dengan penuh semangat mempresentasikan perangkatnya.
“Semua yang hadir percaya bahwa perusahaan ini memiliki misi yang berarti dan patut didukung usahanya menjadi kenyataan,” ujar Sherry.
Didukung dana hibah sebesar 250.000 yuan, SZPS mulai membuat 1.000 unit perangkat tersebut yang kemudian dibagikan ke masyarakat kurang mampu di Propinsi Bengal dan Bihar di India, hingga akhir tahun ini. Perangkat tersebuh diunggahi video pendidikan mengenai langkah-langkah pencegahan melawan COVID-19.
Selain dana hibah, DBS juga memberikan pendampingan hukum dan bantuan untuk meningkatkan visibilitas SZPS untuk memperluas jaringannya. Kantor Pusat Bank DBS di India juga menghubungkan Ibu Lee dengan perusahaan lokal yang membantu penyebaran perangkat media ini sekaligus menerjemahkan kontennya ke dalam bahasa lokal.
Bantuan di Tengah Lesunya Pasar
Tersalurkannya dana hibah tersebut pada bulan April terbukti sangat membantu. Pada bulan April, 2020, ekonomi dunia sangat terguncang karena dampak COVID-19, tidak terkecuali SZPS.
Ibu Lee melaporkan bahwa sebagian besar hibah dipakai untuk riset pasar, pengembangan produk, dan pembelian bahan baku. Sebagian lagi digunakan untuk membantu meringankan masalah tersendatnya arus kas yang disebabkan oleh pandemi.
Sumber dukungan lain selama masa pandemi ini adalah Sherry, yang berbuat lebih dan melampaui lingkup pekerjaannya demi mendampingi Ibu Lee.
“Suatu hari, lewat telepon, Ibu Lee bercerita tentang betapa berat pengaruh wabah virus terhadap perputaran bisnisnya. Saya sungguh berempati dengan apa yang ia alami. Alih-alih memerlakukannya sebagai klien bank, kami berbincang selayaknya teman selama dua jam lamanya. Kami saling menyemangati satu sama lain untuk bersabar sambil membahas kiat-kiat untuk mengatasi kesulitannya,” kata Sherry.
Sampel awal perangkat telah diterima dengan baik di India. Lee mengatakan bahwa seorang petani di provinsi Haryana menyatakan kegembiraannya dengan tablet multiguna, sambil memamerkan dirinya yang telah meningkatkan keterampilannya dengan menonton video tentang metode pertanian.
Mendapatkan pengakuan dari DBS juga terbukti menjadi sumber kebanggaan bagi Lee dan karyawannya.
“DBS tidak hanya memberi kami modal usaha. Mereka juga memberi kami kepercayaan diri dan kebanggaan. Hanya dua minggu sejak menerima hibah, karyawan saya dengan bangga memberi tahu klien kami tentang pencapaian ini!" seru Ibu Lee.
Mengenai ke depannya, SZPS akan bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan mikro di India. Kerja sama tersebut diharapkan bakal meringankan beban pembuatan tablet multiguna mereka agar lebih terjangkau bagi mereka yang paling membutuhkannya. Ibu Lee juga berencana meluncurkan solusi energi berkelanjutannya ke sekitar 25 desa di negara Asia Selatan.
“Selain membantu menghemat biaya, perangkat bertenaga surya ini juga akan memberi penyinaran yang lebih baik sambil mengurangi emisi karbon. Inovasi kecil dalam energi berkelanjutan akan sangat membantu masyarakat dan menciptakan dunia yang lebih hijau.”