Prihatin dalam jarak

Tri Wibowo adalah satu dari ribuan orang punya mimpi besar mengadu nasib di kota Jakarta. Merantau seorang diri meninggalkan seorang istri di kampung, dengan syarat Tri harus sering pulang kampung, terutama saat Hari Raya. . Selama ini pendapatan Dedi cukup untuk tinggal di sebuah kontrakan kecil Bersama istri dan seorang anak yang masih balita dan masih bisa mengirimkan sebagian uang untuk keluarga di kampung halaman.



Tri tinggal di sebuah kamar kontrakan kecil di Jakarta Utara, di sebuah gang dekat dengan tempatnya bekerja sebagai kernet sebuah perusahaan transportasi, itu semua cukup untuk Tri, bahkan masih bisa menabung untuk dikirimkan ke istri di kampung halaman. Sebagai kernet perusahaan persewaan kendaraan komersil, Tri harus mendampingi supir melayani pelanggan, membersihkan kendaraan, dan kewajiban lainnya.

Pandemi mengakibatkan pembatasan aktivitas masyarakat yang berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Mobilisasi orang juga menurun drastis, yang berimbas pada pemakaian jasa transportasi perusahaan tempat Tri bekerja. PHK tak terhindarkan, Tri harus diberhentikan sejak Maret 2020.



DBS Indonesia berkolaborasi dengan KSBSI, sebuah konfederasi yang menaungi ribuan buruh dari berbagai industri di seluruh Indonesia, untuk menyalurkan bantuan SEMBAKO kepada para buruh dan pekerja harian dalam sebuah kampanye Stronger Together Fund. Dimana Tri merupakan salah satu buruh yang bernaung dibawah organisasi tersebut.

“Kondisi pandemi ini sangat berpengaruh pada keluarga kami, apalagi sejak saya dirumahkan. Bantuan dari bank DBS Indonesia ini sangat bermanfaat buat saya dan keluarga karena bisa hemat pengeluaran.”
- Tri Wibowo, pekerja yang terkena PHK.