Kebahagiaan sederhana untuk keluarga

Dedi sudah lama mengadu nasib di Jakarta, bermodalkan ijazah SMK Dedi berjuang menaklukan kota dengan bekerja sebagai tenaga mekanik di sebuah perusahaan manufaktur di Jakarta Utara. Selama ini pendapatan Dedi cukup untuk tinggal di sebuah kontrakan kecil Bersama istri dan seorang anak yang masih balita dan masih bisa mengirimkan sebagian uang untuk keluarga di kampung halaman.

Namun pandemi datang secara tiba-tiba, Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diputus-hubungan kerjanya.



Sayangnya Dedi adalah salah satunya. Sejak Maret 2020 Dedi di kehilangan pekerjaannya. Kebingungan melanda benaknya untuk bagaimana harus menghidupi keluarga apalagi saat pandemi, situasi ekonomi yang sulit, Pulang ke kampung halaman juga tidak memungkinkan karena pembatasan sosial yang dilakukan. Dedi harus mencari jalan untuk bertahan di Jakarta walaupun harus bekerja serabutan yang penting menghasilkan dan cukup untuk makan. Tak sering Dedi mengalah dengan anak istri, untuk Dedi, mereka yang utama.



DBS Indonesia berkolaborasi dengan KSBSI, sebuah konfederasi yang menaungi ribuan buruh dari berbagai industri di seluruh Indonesia, untuk menyalurkan bantuan SEMBAKO kepada para buruh dan pekerja harian dalam sebuah kampanye Stronger Together Fund. Dimana Dedi merupakan salah satu buruh yang bernaung dibawah organisasi tersebut.

“Sejak Maret saya terkena PHK karena pandemi ini. Dampaknya sangat besar buat keluarga kami karena tidak ada pemasukan. Adanya bantuan ini sangat membantu sekali. Istri saya bisa masak lagi. Terimakasih Bank DBS Indonesia.”
- Dedi, mantan mekanik di perusahaan amufaktur.