Tertarik Dapat Hibah hingga Rp3 Miliar untuk Usaha Sosial Kamu? 5 Pemenang DBS Foundation Grant Program Ini Bocorkan Tipsnya! | English
Pada tahun 2023, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat ada sekitar 20.000 wirausaha sosial di Indonesia. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15.000. Peningkatan tersebut menjadi sinyal positif pertumbuhan kesadaran dan kepedulian anak bangsa terhadap berbagai tantangan sosial, mulai dari ketimpangan ekonomi, hingga kerusakan lingkungan. Tentunya, hal tersebut diiringi dengan berbagai solusi inovatif dan transformatif.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation berkomitmen untuk mengambil bagian dalam mendorong terciptanya dampak positif yang lebih luas. Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, “Di Bank DBS Indonesia, kami terus terinspirasi oleh semangat dan inovasi para wirausaha sosial dalam menghadirkan solusi atas berbagai tantangan sosial yang kompleks. Melalui DBS Foundation Grant Program, kami tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga berkomitmen mendampingi mereka dalam memperluas jangkauan dan memperkuat keberlanjutan usaha. Program ini merupakan perwujudan dari salah satu pilar utama keberlanjutan kami, yakni Impact Beyond Banking, yang mendorong investasi berdampak untuk menciptakan perubahan nyata dan terukur. Inilah bagian dari aspirasi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.”
Sejak diluncurkan pada 2015, DBS Foundation Grant Program telah menyalurkan dana hibah senilai SGD 21,5 juta kepada 160 penerima hibah. Para alumni program ini pun telah berhasil menggalang dana lebih lanjut sebesar 10 kali lipat untuk perusahaan mereka.
Awal tahun ini, DBS Foundation melalui DBS Foundation Grant Program 2024 mengumumkan 22 wirausaha sosial dan perusahaan berdampak sosial di Asia dari total lebih dari 1.500 pelamar untuk menerima dana hibah senilai SGD 4,5 juta (atau sekitar Rp55 miliar). Hibah ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis mereka dan memperluas dampak positif bagi komunitas rentan. Secara keseluruhan, program-program yang dikembangkan oleh perusahaan berdampak sosial dengan dana hibah ini diproyeksi akan memberikan manfaat bagi lebih dari 800.000 orang selama dua tahun.
Bagi wirausahawan yang tengah berupaya mengembangkan usahanya, para penerima hibah DBS Foundation Grant Program membagikan beberapa tips yang bisa diaplikasikan dalam strategi memperoleh pendanaan hibah dan dukungan holistik. Mari simak beberapa kiat dari MYCL, NAFAS, JAVA FRESH, GandengTangan, dan Waste4Change!
1. Buka peluang dengan berpikir out-of-the-box
Untuk memenangkan program hibah seperti DBS Foundation Grant Program, penting untuk memiliki pendekatan yang inovatif dan visioner serta mempelajari strategi para pemenang sebelumnya. Apa yang membuat mereka berbeda dari yang lain? Apakah ada ide out-of-the-box yang mereka tawarkan? Seberapa besar dampak sosial yang mereka berikan terhadap kehidupan dan mata pencaharian masyarakat rentan?
Ini bukanlah proses yang instan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang memakan waktu bertahun-tahun. Kesuksesan yang mereka merupakan buah manis dari semangat konsistensi dengan berbagai trial and error yang dilewati. Oleh karena itu, manfaatkan setiap kesempatan untuk belajar. Bertukar pikiran dengan mentor, alumni penerima grant, maupun sesama pelaku wirausaha sosial dapat membawa kamu selangkah lebih maju.
Co-Founder & CEO JAVA FRESH Margareta Astaman yang menjadi penerima hibah DBS Foundation Grant Program 2024 mengatakan, "Setiap perjalanan menuju kesuksesan itu penuh tantangan. Wirausaha sosial harus berani berinovasi, mencoba hal baru, dan menggali potensi yang ada."
Peserta DBS Foundation Grant Program tidak perlu khawatir! Program ini juga memberikan mentoring dan pendampingan, networking dengan pemenang sebelumnya, dan lain-lain.
2. Tunjukkan impact-mu
Semua orang memiliki ide hebat, tapi tidak semuanya dapat menunjukkan dampak positif yang terukur. Maka, penting bagi wirausaha sosial untuk membuktikan bahwa mereka mampu menjawab sebuah masalah sosial secara signifikan.
Selain itu, rencana pemanfaatan dana juga harus jelas: apa permasalahan yang ingin dipecahkan, apa solusinya, serta bagaimana strategi untuk mencapainya. Ingat, memenangkan hibah atau grant bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah awal dari perjalanan panjang untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat luas.
NAFAS merupakan satu dari empat penerima hibah DBS Foundation Grant Program 2023. Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy mengatakan, “Sebagai wirausaha sosial, dampak positif yang dirasakan masyarakat menjadi indikator utama dalam mengukur keberhasilan bisnis. Berangkat dari permasalahan yang mereka hadapi, kita harus bisa menyediakan solusi nyata yang mampu mengatasinya. Jadi, setiap langkah harus terencana dengan baik, agar impact yang diberikan bisa lebih luas dan berkelanjutan.”
Dalam DBS Foundation Grant Program, beberapa indikator penilaian adalah model bisnis yang inovatif dan berkelanjutan, potensi untuk berekspansi, serta bagaimana wirausaha sosial dapat mendukung Indonesia yang lebih inklusif, terberdayakan, dan lestari.
3. Jaga arus kas positif
Salah satu kunci penting untuk memenangkan dana hibah adalah kemampuan wirausaha sosial dalam menunjukkan alur keuangan yang sehat dan transparan. Untuk mencapai hal tersebut, wirausaha sosial harus mampu secara konsisten menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari pengeluarannya setiap bulan. Ini mencerminkan operasional berjalan dengan sehat, sekaligus mampu menopang pertumbuhan.
Lebih dari itu, wirausaha sosial harus harus memastikan alur keuangan dikelola secara transparan. Transparansi ini tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menjamin bahwa setiap keputusan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.
“Transparansi keuangan bukan sekadar menampilkan angka cantik, tetapi juga bagaimana kita menjaga integritas bisnis. Ada baiknya kita wajib mencatat setiap transaksi, pengeluaran, dan pendapatan dengan cermat. Dengan pengelolaan yang jujur, kita dapat menunjukkan bahwa bisnis ini berkembang dengan cara yang lebih berkelanjutan,” ungkap Founder & CEO MYCL Adi Reza Nugroho.
MYCL adalah wirausaha sosial yang menerima dana hibah dari program DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant pada 2016 dan 2018, memiliki misi untuk mengurangi limbah pertanian dan menjaga kelestarian ekosistem.
4. Punya ide keren, tapi bisa yakinkan investor?
Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh pencapaian yang diraih. Kemampuan untuk menyampaikan gagasan secara jelas dan persuasif juga penting sehingga dapat meyakinkan calon investor untuk mendanai program.
Di sinilah kredibilitas, kepercayaan, dan kemampuan menunjukkan investasi mereka akan digunakan dengan bijak memainkan peran. Ketika kamu berhasil meyakinkan bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari perubahan besar yang dicanangkan, maka peluang pendanaan juga akan semakin terbuka lebar.
“Membuat calon investor untuk merasa terhubung dengan visi yang kita miliki adalah langkah yang krusial. Pada dasarnya, mereka ingin melihat dampak sosial yang dapat tercipta melalui dana yang mereka salurkan. Ketika kita bisa menunjukkan keseriusan dalam menjalankan misi sosial, mereka akan lebih yakin untuk menjadi bagian dari upaya tersebut,” saran Co-Founder & CEO GandengTangan Jezzie Setiawan, wirausaha sosial pemenang DBS Foundation Grant Program 2018 dan 2024 yang bergerak di bidang pembiayaan dan edukasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika mempresentasikan rencana bisnis di depan investor, yakni: kenali audiens supaya bisa memilih gaya berbahasa yang sesuai, susun poin pembicaraan dan perbanyak latihan agar tidak gugup, serta antisipasi pertanyaan yang mungkin ditanyakan dan siapkan jawabannya.
5. Awali dengan passion, dan growth akan mengikuti
Waste4Change adalah salah satu penerima dana hibah DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant 2021. Wirausaha sosial ini mengolah sampah plastik bernilai ekonomi rendah melalui jejaring pelapak untuk mengurangi jumlah yang masuk ke TPA atau lingkungan.
Dalam dunia wirausaha sosial, ketulusan adalah fondasi utama. Pelaku usaha harus memulai dengan niat yang tulus dan didorong oleh passion terhadap isu atau perubahan yang ingin mereka bawa. Bisnis ini harus lahir dari kepedulian yang nyata dan selaras dengan semangat, bukan semata karena tren atau potensi keuntungan. Ketika dijalankan dengan hati, setiap langkah akan terasa lebih bermakna dan berdampak.
Profit memang penting untuk memastikan roda bisnis terus berputar. Namun dalam konteks ini, profit adalah sarana, bukan tujuan utama. Sejatinya, skala keberhasilan wirausaha sosial bukan hanya diukur dari seberapa besar pendapatannya, tetapi dari seberapa dalam dan luas dampak yang berhasil diciptakan.
“Ketika kita membangun bisnis dengan ketulusan, dampak yang kita ciptakan akan lebih terasa dan jauh lebih berarti. Bisnis yang lahir dari ketulusan juga dapat menginspirasi banyak orang untuk turut berkontribusi dalam perubahan positif, baik itu dalam skala kecil maupun besar,” jelas CEO Waste4Change M. Bijaksana Junerosano.
Kelima wirausaha sosial ini tidak hanya menghadirkan solusi atas permasalahan lokal, tetapi juga menciptakan dampak yang dapat direplikasi secara regional. Di tengah transformasi ekonomi Indonesia, mendukung inovasi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi kunci untuk masa depan yang tangguh.
Jika kamu seorang pelaku wirausaha sosial dan pengusaha bisnis berdampak serta berminat untuk mengikuti program DBS Foundation Grant Program 2025, inilah saat yang tepat! Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungan yang dapat mempercepat dampak positif yang ingin diciptakan, termasuk dalam mendukung masyarakat rentan memenuhi kebutuhan dasar dan mendorong inklusi sosial.
Daftarkan bisnismu di laman: go.dbs.com/dbsfgrant25 hingga 30 Juni 2025. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan DBS Foundation dan program DBS Foundation Grant, silakan kunjungi: dbs.com/foundation/grants dan Instagram @dbsfoundationid.
[SELESAI]
Tentang DBS Foundation
DBS Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan penghidupan mereka yang membutuhkan.
Sejak tahun 2014, DBS Foundation telah mendukung bisnis-bisnis inovatif yang memberikan dampak–bisnis yang berfokus pada penanganan permasalahan sosial utama dan mencapai keuntungan melalui solusi yang berdampak dan bertujuan mulia. Melalui pendanaan filantropi, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan langkah-langkah dukungan lainnya, DBS Foundation mengkatalisasi pertumbuhan dan dampak dari bisnis-bisnis yang berorientasi pada tujuan ini.
DBS Foundation berupaya untuk memicu perubahan positif dengan membantu masyarakat yang kurang mampu dan membangun keadaan yang lebih baik. Hal ini termasuk menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang tidak mampu dan mendorong inklusi dengan membekali mereka dengan keterampilan literasi keuangan dan digital.
DBS Foundation juga bekerja sama dengan mitra-mitra lain yang selaras untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan. Visinya adalah untuk memicu tindakan kolektif untuk membantu membangun dunia yang lebih baik; untuk menjadikan setiap hari lebih baik dan hari esok yang lebih cerah.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.dbs.com/dbsfoundation.
Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.
Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 16 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2024.
DBS menyediakan layanan perbankan menyeluruh bagi seluruh nasabah di segmen ritel, UKM, dan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan besar di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar yang paling dinamis di kawasan ini.
Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Beroperasi di 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Fungsional serta 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan menyeluruh yang berfokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Live more, Bank less’. Bank DBS Indonesia pun memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.
PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
DBS berkomitmen untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah dengan perbankan yang sesuai budaya Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.
Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com
dbs-foundation