Indonesia Data Pulse: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan | English
Indonesia.02 Mar 2023.3 min read
Indonesia, 02 Mar 2023 - Keputusan kebijakan - Ikhtisar
Keputusan
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada hari Kamis, sesuai ekspektasi.
Penilaian Ekonom
Implikasi terhadap pasa
Prospek
BI mempertahankan suku bunga sesuai dengan ekspektasi DBS Group Research, seiring dengan meredanya risiko inflasi dan kekhawatiran akan volatilitas mata uang. Komentar terhadap kebijakan menekankan bahwa tindakan yang diambil hingga saat ini membantu menjaga ekspektasi inflasi, dan bahwa kebijakan tersebut ‘memadai’ untuk menjaga Indeks Harga Konsumen (IHK) inti sesuai target. Kenaikan 225 bps secara kumulatif sejak paruh kedua tahun 2022 telah mendorong suku bunga acuan riil kembali ke wilayah positif setelah sepuluh bulan. DBS Group Research memperkirakan suku bunga akan tetap dipertahankan di bulan Maret.
Iklim positif ini juga diprediksikan pengaruh pengusulan kembali Gubernur BI Perry Warjiyo untuk masa jabatan kedua. Hal ini disinyalir dapat memberikan stabilitas berkat kontinuitas kebijakan sebelumnya serta kemampuan Perry Warjiyo dalam pasar domestik dan internasional.
BI memperkirakan mata uang rupiah akan menguat karena fundamental yang lebih baik, termasuk pertumbuhan yang kuat, inflasi yang rendah, dan imbal hasil riil yang menarik. Selain itu, respon terhadap perubahan kebijakan The Fed diperkirakan akan mengalami penyesuaian melalui Operation Twist, yaitu merefleksikan premi suku bunga AS-Indonesia pada ujung pendek kurva, sambil menjaga kestabilan jangka panjang untuk mencegah peningkatan tajam pada biaya pembiayaan.
Asumsi dasar BI telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan The Fed. Upaya intervensi kemungkinan besar akan menjadi garis pertahanan pertama terhadap tekanan yang dihasilkan terhadap rupiah, sebelum meninjau kembali perlunya kenaikan suku bunga tambahan.
Langkah-langkah untuk menarik penghasilan valas (update
Sebelumnya DBS Group Research mendiskusikan perkembangan tersebut di sini dan di sini.
Perkiraan Ekonomi
Pasar Finansial
Sumber: CEIC, sumber pemerintahan, DBS
Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.
Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” by The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 14 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2022.
DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, UKM, dan juga perbankan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan itu. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah serta menjadi bank dengan cara bank Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.
Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.
Keputusan
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada hari Kamis, sesuai ekspektasi.
Penilaian Ekonom
- Para pembuat kebijakan lebih yakin pada prospek pemulihan global dibandingkan dengan hasil tinjauan terakhir dan optimis akan pembukaan kembali Tiongkok (perkiraan BI: 5,1%). Yang menjadi asumsi dasar adalah suku bunga The Fed mencapai 5% dan tetap tertahan pada tahun 2023, dengan risiko kemungkinan The Fed menaikan sampai sebesar 5,25% saja.
- Pertumbuhan domestik terlihat berada di kisaran atas dalam rentang 4,5-5,3% pada tahun 2023 (perkiraan DBS: 5%). Dari perkiraan surplus neraca transaksi berjalan sebesar 0,4-1,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2022, neraca transaksi berjalan diperkirakan akan berkisar antara -0,4% hingga 0,4 dari PDB tahun ini, kemungkinan besar karena neraca perdagangan sektor komoditas yang lebih rendah.
- BI memperoleh keyakinan pada tren inflasi, menyoroti bahwa tindakan kebijakan telah membantu membatasi tekanan harga, dengan inflasi umum dan inflasi inti akan kembali ke kisaran 2-4% pada paruh kedua tahun 2023. Kenaikan suku bunga yang dilakukan hingga saat ini tidak dilihat sebagai penghambat pertumbuhan, di tengah likuiditas rupiah yang cukup dan hanya sedikit perubahan ke suku bunga kredit. Rasio aset likuid terhadap dana pihak ketiga masih tinggi sebesar 29,1%.
- Sehubungan dengan sikap kebijakan, otoritas menegaskan bahwa pengaturan kebijakan sudah tepat dan respon yang diberikan sudah bersifat preventif untuk mengelola tekanan inflasi dan menjaga stabilitas rupiah.
Implikasi terhadap pasa
- Rupiah dan obligasi rupiah mengalami penguatan spontan karena keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan. Fokus saat ini adalah pada risiko bahwa The Fed akan menaikkan ekspektasi suku bunga acuannya.
Prospek
BI mempertahankan suku bunga sesuai dengan ekspektasi DBS Group Research, seiring dengan meredanya risiko inflasi dan kekhawatiran akan volatilitas mata uang. Komentar terhadap kebijakan menekankan bahwa tindakan yang diambil hingga saat ini membantu menjaga ekspektasi inflasi, dan bahwa kebijakan tersebut ‘memadai’ untuk menjaga Indeks Harga Konsumen (IHK) inti sesuai target. Kenaikan 225 bps secara kumulatif sejak paruh kedua tahun 2022 telah mendorong suku bunga acuan riil kembali ke wilayah positif setelah sepuluh bulan. DBS Group Research memperkirakan suku bunga akan tetap dipertahankan di bulan Maret.
Iklim positif ini juga diprediksikan pengaruh pengusulan kembali Gubernur BI Perry Warjiyo untuk masa jabatan kedua. Hal ini disinyalir dapat memberikan stabilitas berkat kontinuitas kebijakan sebelumnya serta kemampuan Perry Warjiyo dalam pasar domestik dan internasional.
BI memperkirakan mata uang rupiah akan menguat karena fundamental yang lebih baik, termasuk pertumbuhan yang kuat, inflasi yang rendah, dan imbal hasil riil yang menarik. Selain itu, respon terhadap perubahan kebijakan The Fed diperkirakan akan mengalami penyesuaian melalui Operation Twist, yaitu merefleksikan premi suku bunga AS-Indonesia pada ujung pendek kurva, sambil menjaga kestabilan jangka panjang untuk mencegah peningkatan tajam pada biaya pembiayaan.
Asumsi dasar BI telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan The Fed. Upaya intervensi kemungkinan besar akan menjadi garis pertahanan pertama terhadap tekanan yang dihasilkan terhadap rupiah, sebelum meninjau kembali perlunya kenaikan suku bunga tambahan.
Langkah-langkah untuk menarik penghasilan valas (update
- Kebijakan baru pendapatan ekspor BI kemungkinan akan diberlakukan mulai bulan Maret, ditandai dengan diperkenalkannya perangkat untuk menarik pendapatan valas eksportir ke pasar domestik.
- Bank domestik akan diminta untuk memobilisasi arus tersebut dari eksportir, dan pada gilirannya parkir dengan BI (yang akan diinvestasikan di pasar luar negeri, sebagai bagian dari cadangan). Gubernur BI, Warjiyo meyakinkan bahwa suku bunga kompetitif akan diberikan untuk instrumen deposito berjangka ini untuk mendorong arus masuk, dan kemungkinan akan berada dalam tenor 1, 3, 6 bulan, dengan kemungkinan bahwa deposito bernilai besar dapat menarik pengembalian yang lebih tinggi.
- Pihak berwenang menambahkan bahwa keputusan terkait apakah membuat konversi pendapatan ekspor ini sebagai kewajiban masih berlangsung. Untuk saat ini, hal tersebut akan bergantung pada mekanisme pasar untuk menarik arus balik.
- Sebelumnya ada indikasi bahwa pelaku sektor manufaktur akan diminta untuk bergabung dengan industri sumber daya (pertambangan, perkebunan, kehutanan, dll.) untuk mengarahkan pendapatan valas mereka ke dalam negeri. Market chatter juga menyatakan bahwa eksportir mungkin diminta untuk mempertahankan setidaknya 30% dari hasil di darat selama tiga bulan di pasar dalam negeri.
Sebelumnya DBS Group Research mendiskusikan perkembangan tersebut di sini dan di sini.
Perkiraan Ekonomi
| 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
Pertumbuhan PDB, % secara tahunan | -2.1 | 3.7 | 5.3 | 5.0 | 5.0 |
Inflasi IHK, % secara tahunan | 2.0 | 1.6 | 4.2 | 3.7 | 3.2 |
Suku bunga kebijakan (end of play atau eop) | 3.75 | 3.50 | 5.50 | 5.75 | 5.00 |
Keseimbangan fiskal (%PDB) | -6.1 | -4.7 | -2.4 | -2.5 | -2.0 |
Neraca transaksi berjalan (%PDB) | -0.5 | 0.3 | 0.7 | 0.2 | -0.5 |
Dollar AS/Rupiah eop | 14050 | 14050 | 15655 | 15320 | 14900 |
Profit 10 tahun sebelumnya eop | 6.00 | 8.00 | 6.90 | 7.10 | 6.70 |
Pasar Finansial
| 1Q23 | 2Q23 | 3Q23 | 4Q23 | 1Q24 | 2Q24 | 3Q24 | 4Q24 |
Kebijakan suku bunga | 5.75 | 5.75 | 5.75 | 5.75 | 5.50 | 5.25 | 5.00 | 5.00 |
Dolar AS-Rupiah | 15640 | 15530 | 15430 | 15320 | 15220 | 15110 | 15010 | 14900 |
2 tahun sebelumnya | 6.65 | 6.65 | 6.75 | 6.75 | 6.55 | 6.15 | 5.75 | 5.75 |
10 tahun sebelumnya | 6.90 | 6.90 | 7.00 | 7.10 | 7.10 | 6.90 | 6.70 | 6.70 |
Tingkat suku bunga The Fed | 5.00 | 5.00 | 5.00 | 5.00 | 4.00 | 3.50 | 3.00 | 3.00 |
Profit AS 10 tahun sebelumnya | 3.90 | 3.80 | 3.60 | 3.60 | 3.50 | 3.50 | 3.50 | 3.50 |
Sumber: CEIC, sumber pemerintahan, DBS
Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.
Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” by The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 14 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2022.
DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, UKM, dan juga perbankan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan itu. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah serta menjadi bank dengan cara bank Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.
Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.