DBS CIO Insights 2Q23: Masih Ada Harapan | English

Indonesia.08 May 2023.3 min read
Indonesia, 08 May 2023 -

Alokasi Aset Taktis Global 2Q23


Kategori

Indikator

Rentang Skor

Ekuitas

Obligasi

AS

Eropa

Jepang

AxJ

Negara Maju –

Pemerintah

Negara Maju – Perusahaan

Obligasi Negara Berkembang

Fundamental

PMI

-1 to +1

0

0

0

1

-1

0

0

Keadaan Ekonomi Tak Terduga

-1 to +1

1

0

0

1

-1

1

0

Inflasi

-1 to +1

0

0

0

0

0

0

0

Kebijakan Moneter

-1 to +1

0

0

0

0

0

0

0

Perkiraan 

pertumbuhan earnings per share (EPS) 

-2 to +2

-1

-1

-1

0

-

-1

-1

Penghasilan Tak Terduga

-2 to +2

0

-1

0

1

-

0

0

Penilaian

 

Perkiraan price-to-earnings

-2 to +2

0

1

1

2

-

-

-

Price to Book Value vs Return on Equity

-2 to +2

0

-1

-1

1

-

-

-

Imbal hasil saham -

Imbal hasil 10 tahun

-2 to +2

0

-1

0

1

1

1

0

Imbal hasil arus kas bebas

-2 to +2

1

0

1

0

-

-

-

Selisih imbal hasil

-2 to +2

-

-

-

-

-

0

-1

Momentum

Arus dana

-2 to +2

-2

0

-1

0

2

2

0

Gejolak

-1 to +1

0

0

0

0

0

-

-

Katalis

-2 to +2

0

0

0

0

0

0

0

Skor mentah

 

 

-1

-3

-1

7

1

3

-2

Nilai yang disesuaikan

 

 

-0,05

-0,14

-0,05

0,33

0,09

0,19

-0,13



Sumber: DBS

*Catatan: "Nilai yang Disesuaikan" dihitung dengan menggunakan "Skor Mentah" dibagi dengan skor maksimum yang dapat dicapai untuk setiap kategori

 


Profil Portofolio Seimbang


 

TAA

Tactical Asset Allocation

(Alokasi Aset Taktis)

SAA

Strategic Asset Allocation

(Alokasi Aset Strategis)

Active

Aktif

Ekuitas

50,0%

50,0%

 

AS

25,0%

25,0%

 

Eropa

7,0%

10,0%

-3,0%

Jepang

5,0%

5,0%

 

Asia di luar Jepang

13,0%

​​10,0%

3,0%

Pendapatan Tetap

36,0%

35,0%

1,0%

Pasar Negara Maju – Pemerintah

13,0%

10,0%

3,0%

Pasar Negara Maju – Korporasi

19,0%

15,0%

4,0%

Pasar Negara Berkembang

4,0%

10,0%

-6,0%

Alternatif

13,0%

10,0%

3,0%

Emas

2,0%

5,0%

-3,0%

Aset Pribadi & Dana Lindung Nilai

11,0%

5,0%

-3,0%

Private Equity

6,0%

2,4%

3,6%

Dana Lindung Nilai

2,0%

2,0%

 

Utang Pribadi/Swasta

3,0%

0,5%

2,5%

Kas

1,0%

5,0%

-4,0%

 

Informasi Media

8 Mei 2023

 

DBS CIO Insights 2Q23: Masih Ada Harapan

 

Ringkasan Investasi Kuartal Kedua 2023

 

  • Kebijakan Makro: Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap sebesar 25 bps dalam waktu dekat. Suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama akan memperlambat pertumbuhan, sementara inflasi belum cukup rendah bagi Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga.
  • Prospek Perekonomian: Sistem keuangan AS dan global harus memiliki penyangga memadai untuk menghadapi risiko penurunan pertumbuhan. Pengendalian inflasi tetap menjadi fokus. Pemulihan Asia masih terjaga.
  • Ekuitas: Mempertahankan pandangan konstruktif terhadap Asia di luar Jepang seiring dengan kenaikan kembali prospek pertumbuhan Tiongkok. Menurunkan peringkat ekuitas AS menjadi Netral di tengah kenaikan suku bunga lebih tinggi dalam waktu lebih lama.
  • Kredit: Titik optimal tetap ada di kredit dengan peringkat A/BBB dengan durasi 3 hingga 5 tahun. Mempertahankan bias kualitas di Asia dan pasar negara maju.
  • Mata Uang: Mata uang diperdagangkan fluktuatif dengan rentang luas mengingat lintasan kenaikan suku bunga lebih lambat karena bank sentral berusaha menyeimbangkan pertumbuhan dengan inflasi
  • Suku Bunga: Diperkirakan akan ada kenaikan sebesar 25 bps di bulan Mei sebelum Bank Sentral AS mengakhiri peningkatkan saat suku bunga acuan mencapai 5,25%. Kebijakan YCC Bank of Japan akan memberikan tekanan lebih besar ke obligasi jangka panjang secara global.
  • Alternatif: Dana lindung nilai makro untuk melindungi portofolio dari risiko ekonomi dan geopolitik. Kenaikan suku bunga tidak terlalu agresif untuk mendukung pandangan konstruktif jangka panjang atas emas.
  • Komoditas: Risiko resesi global lebih rendah dan masalah struktural dari sisi penawaran menggarisbawahi potensi positif untuk komoditas.
  • Tematik: Keamanan siber adalah penerima manfaat dari dunia yang terdigitalisasi karena perusahaan meningkatkan pengeluaran untuk mencegah biaya tinggi terkait serangan siber.

Catatan Penting terkait Investasi


Pandangan tentang pertumbuhan ekonomi global – yang dibayangi kenaikan suku bunga selama setahun terakhir dan kekhawatiran akan stabilitas sistem keuangan – kini terpolarisasi antara skenario soft landing (perlambatan moderat) dan hard landing (perlambatan parah). Sentimen gado-gado itu tercermin dalam pembalikan kurva imbal hasil (yang secara historis menandakan resesi), di tengah pelebaran selisih imbal hasil obligasi tidak terlalu mengkhawatirkan (yang mengisyaratkan skenario tidak terlalu buruk).


Terlepas dari ketidakjelasan pertumbuhan ekonomi, kami yakin bahwa sekarang adalah saat tepat bagi pemodal untuk menginvestasikan kelebihan dana tunai mereka di perusahaan bermutu tinggi untuk meraih keuntungan lebih tinggi dalam waktu lebih lama, seperti, perusahaan yang memiliki skala ekonomi (mampu melakukan penghematan selagi meningkatkan skala produksi) dan perusahaan dengan waralaba merek kuat, yang dapat membebankan kenaikan biaya produksi ke konsumen akhir mereka. Secara geografis, DBS Group Research telah meningkatkan pandangan Overweight (kinerja akan membaik) atas ekuitas Tiongkok seiring dengan penguatan menyusul pembukaan kembali perekonomiannya. Kami menurunkan peringkat ekuitas AS dan Jepang menjadi Netral, dengan mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih tinggi dalam waktu lebih lama di AS, dan pelonggaran kontrol kurva imbal hasil Jepang (YCC). Terkait pendapatan tetap, Kami mempertahankan keyakinan tinggi pada Peringkat Investasi bermutu tinggi jika dibandingkan dengan kredit dengan obligasi dengan imbal hasil tinggi. Dalam lingkungan investasi penuh gejolak ini, kami terus mencari investasi alternatif untuk diversifikasi risiko.


Berikut adalah ringkasan catatan penting kami terkait investasi untuk triwulan ini:


1. Ekuitas pasar negara berkembang: Pengetatan kondisi keuangan memperlambat pertumbuhan; mengejar ketahanan melalui investasi bermutu


Upah yang relatif tinggi, ditambah dengan kembalinya kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama, akan membebani prospek ekuitas AS dalam beberapa bulan mendatang. Dengan angka inflasi dan penjualan ritel lebih kuat daripada yang diharapkan pada Januari, Bank Sentral AS terpaksa mempertahankan kebijakan moneter ketat. Namun, krisis perbankan baru-baru ini menyebabkan pengetatan di sektor keuangan dan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunganya, membuat pasar berada dalam posisi sulit. Dalam menavigasi upah yang tinggi dan suku bunga lebih tinggi dalam waktu lebih lama, investasikan dana di perusahaan yang dapat membebankan kenaikan biaya ke konsumen serta saham-saham dengan pertumbuhan berkualitas dan obligasi dengan peringkat investasi (atau obligasi dengan peringkat tinggi).Di Eropa, kondisi keuangan yang ketat, akibat lonjakan harga energi, konflik Rusia-Ukraina, siklus kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) di tengah inflasi masih tinggi, akan memperlambat momentum pertumbuhan. Meskipun gambaran makro di Eropa terlihat menakutkan, kami percaya bahwa investasi di bidang spesifik, seperti, sektor barang mewah, semikonduktor, dan energi, akan mendorong kinerja di atas rata-rata. Di pasar bergejolak, memiliki saham perawatan kesehatan dengan nilai beta rendah juga akan meningkatkan ketahanan portofolio.

2. Ekuitas Asia kecuali Jepang: Pemulihan meyakinkan ekuitas Asia; pembukaan kembali Tiongkok membawa perubahan besar


Langkah tegas Tiongkok membuka kembali perekonomiannya telah menumbuhkan optimisme baru dalam pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Setelah eksodus dana investasi dari portofolio investasi Tiongkok, kami memperkirakan investor akan mulai menambah kepemilikan di saham dan pasar modal akan untuk memberikan imbal hasil menarik selama dua tahun ke depan.

Kami menegaskan kembali pandangan Overweight kami untuk Asia, tidak termasuk Jepang. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia dan mitra dagang utama bagi banyak negara, perubahan haluan Tiongkok akan secara signifikan mengurangi hambatan yang telah membayangi kawasan itu. Di sisi pertumbuhan, Kami merekomendasikan tema dan manfaat yang mengikuti tren sekuler dan pembukaan kembali; yaitu ekonomi digital, desain IC, e-Commerce, merek konsumen, pariwisata, asuransi, dan peserta investasi aset tetap yang dikendalikan pemerintah. Dari sisi pendapatan, kami condong kepada sektor dan perusahaan yang menunjukan kemampuan membagikan dividen terus menerus dengan imbal hasil menarik. Itu termasuk S-REITs (investasi real estate di Singapura), yang menunjukkan stabilitas pendapatan dan rasio pembayaran, serta perusahaan keuangan berkemampuan besar di Tiongkok dan ASEAN.

3. Obligasi: Mempertahankan bias kualitas di Asia dan pasar negara maju. Titik optimal di segmen kredit berperingkat A/BBB berdurasi 3-5 tahun


Kami mengulangi kembali bias berkualitas tinggi untuk investor kredit di tengah prospek tidak pasti. Kekhawatiran akan kemampuan pemerintah membayar utangnya dan tekanan sektor perbankan di dunia yang saling terhubung secara finansial mensyaratkan kehati-hatian terhadap risiko kredit. Kualitas, bagaimanapun, perlu didefinisikan ulang – lihat peluang di luar batasan DM/EM untuk mencari kredit berkualitas tinggi. Preferensi kami  untuk pasar negara maju tetap pada AS, mengingat penguasaan AS atas mata uang cadangan global dan ketergantungan energi eksternal yang rendah. Obligasi negara berkembang berkualitas tinggi di Asia, serta eksportir komoditas di Timur Tengah/Amerika Latin kemungkinan akan mampu menavigasi dunia dengan harga lebih tinggi secara struktural. Sementara kurva imbal hasil tetap terbalik dan perlambatan pertumbuhan sudah di depan mata, titik optimal tetap ada di segmen kredit dengan peringkat A/BBB berdurasi 3-5 tahun.

4. Alternatif: Strategi segala situasi dalam dana lindung nilai makro; emas terus bersinar sebagai pengalih risiko


Lonjakan suku bunga dalam beberapa bulan terakhir bertepatan dengan kebangkitan kembali kinerja manajer investasi makro (hedge funds), mengingat ketertarikan mereka ketika pasar bergejolak. Karena pasar masih penuh dengan spekulasi mengenai perubahan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik, manajer investasi makro (hedge funds)  tampaknya akan mengeksploitasi peluang kekeliruan penetapan harga, dan menunjukkan nilainya sebagai stabilisator portofolio.


Kami memiliki pandangan konstruktif terhadap emas di tengah melambatnya kenaikan suku bunga dan konsolidasi dolar. Manfaat investasi jangka panjang emas sebagai diversifikasi risiko portofolio tetap terjaga, sementara pembelian oleh bank sentral, aliran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan permintaan investor ritel mendukung logam mulia dalam jangka panjang.


5. Komoditas: Faktor positif dipertegas oleh risiko resesi global lebih rendah dan masalah sisi penawaran yang terus berlanjut


Komoditas berada dalam posisi baik untuk kinerja kuat pada 2023 mengingat kebangkitan ekonomi Tiongkok, pertumbuhan AS, yang tangguh, dan kekuatan pasar tenaga kerja, serta pelemahan dolar. Sementara itu, masalah terkait produksi komoditas masih bersifat struktural dan belum terselesaikan. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran ini dapat mendorong harga komoditas pada tahun ini. Selain itu, dengan mempertimbangkan harga komoditas yang buruk pada paruh kedua 2022 dan pandangan investor bahwa kinerja  asset komoditas berada di bawah rata-rata, maka alasan prospek kinerja di atas rata-rata menjadi lebih kuat. Di sektor komoditas, kami merekomendasikan logam "hijau" karena pengetatan neraca dan keterlibatan mereka dalam transisi energi. Pasar energi juga akan menikmati tahun kuat.


6. Tematik - Keamanan siber


Perusahaan-perusahaan telah mengucurkan dana dalam jumlah besar untuk pengeluaran keamanan siber, sehingga memunculkan banyak peluang investasi. Di bagian kedua ulasan kami tentang tema investasi keamanan siber, kami mengulas pemain teknologi besar yang melakukan akuisisi strategis terhadap perusahaan kecil untuk mendapatkan keahlian keamanan siber mereka dan mempelajari biaya serangan siber dan area pertumbuhan utama keamanan siber.





Tentang DBS


DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.


Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai  “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” by The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 14 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2022.


DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, UKM, dan juga perbankan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan itu. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah serta menjadi bank dengan cara bank Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan.


Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi  www.dbs.com.