Naik pesat di 2021, GandengTangan siapkan sederet inovasi pendanaan tahun ini | English

Indonesia.20 Jan 2022.3 min read

Selama 2021, GandengTangan salurkan pinjaman hingga Rp 40,5 miliar


Pada 2022, GandengTangan siapkan inovasi dukung perkembangan UKM


Indonesia, 20 Jan 2022 - Tahun 2021 menjadi tahun penting untuk kebangkitan ekonomi. GandengTangan, sebagai startup pionir crowdlending, berhasil mengembangkan inovasi pendanaan yang turut mendukung bangkitnya usaha kecil dan menengah (UKM).

Selain sukses mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyelenggara layanan P2P lending, pada 2021 GandengTangan juga telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 40,5 miliar atau 10 kali lipat dari jumlah di tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut sekaligus mencatatkan rekor angka penyaluran pinjaman GandengTangan sejak awal berdiri.

Bangkit sambil menopang UKM selama 2021

Kontribusi GandengTangan untuk pengembangan UKM juga dilakukan dengan penyediaan pembiayaan invoice (invoice financing) sehingga memudahkan UKM untuk menjalankan bisnis.

Guna menjangkau lebih banyak pelaku usaha, GandengTangan berkolaborasi dengan organisasi wirausaha dan UKM seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, dan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Jakarta Timur.

Komitmen menjadi platform yang aman dan terproteksi diwujudkan GandengTangan dengan memperkuat sistem manajemen risiko. Langkah yang dilakukan adalah penggunaan berbagai macam metode pengamanan pembayaran dan menerapkan model credit scoring yang lebih komprehensif.

GandengTangan juga membuktikan diri sebagai P2P lending terpercaya melalui kemitraan dengan 10 lender institusi, termasuk bank dan perusahaan modal ventura.

2022, GandengTangan siapkan pinjaman dengan bunga rendah

Jezzie Setiawan, selaku Co-Founder dan CEO GandengTangan menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini, GandengTangan sudah menyiapkan sederet strategi demi bisa menjangkau UKM lebih luas dengan dukungan pendanaan yang semakin kuat.

“Tahun ini kami fokus untuk mengembangkan sederetan inovasi pendanaan agar memudahkan UKM jalankan usahanya. Beberapa inovasi tersebut sudah kami mulai di awal tahun ini,” ucap Jezzie Setiawan.

GandengTangan akan mengembangkan penyaluran pinjaman dengan skema invoice financing. UKM dapat menjadikan invoice belum terbayar sebagai jaminan untuk mendapat pendanaan dengan limit Rp dua miliar.

Usaha perorangan pun dapat mengajukan pendanaan dengan limit Rp 25 juta melalui GandengTangan berkat kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro (LKM).

Demi mempermudah UMKM berkembang, GandengTangan juga dapat menyalurkan pinjaman limit Rp 250 juta dengan suku bunga sangat rendah, yaitu sebesar enam persen per tahun. Layanan ini bisa terwujud berkat dukungan PT Bahana Artha Ventura untuk GandengTangan.

Kabar baik lainnya adalah di tahun 2022, GandengTangan akan melanjutkan kerja sama dengan Bank Sulselbar. Januari ini, platform GandengTangan akan digunakan di 32 cabang Bank Sulselbar.

Gencarnya inovasi GandengTangan setahun ke depan dimulai dengan penggalangan dana Seri A yang kini sedang dalam proses.

Start-up penerima penghargaan DBS Foundation: Social Enterprise Grant Programme tahun 2018 ini senantiasa berkomitmen untuk tumbuh optimal agar bisa memberi dukungan maksimal untuk para pengembangan UMKM.

Social Enterprise Grant Programme sendiri merupakan program dana hibah tahunan DBS Foundation yang didukung oleh Bank DBS Indonesia. Program ini merupakan wujud nyata salah satu pilar sustainability Bank DBS Indonesia, yaitu Creating Social Impact dalam membantu tumbuh kembang wirausaha sosial di Indonesia.

Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, mengatakan, “Sejak 2015, sebanyak 14 wirausaha sosial Indonesia telah berhasil menerima DBS Foundation Grant, termasuk GandengTangan di tahun 2018. Untuk menumbuhkembangkan lebih banyak wirausaha sosial seperti GandengTangan, kami menghadirkan berbagai program edukasi, pelatihan, dan kolaborasi yang bertujuan mempercepat akselerasi wirausaha sosial dalam menjawab berbagai isu sosial di Indonesia.”

“Jika 2021 adalah tahun bangkitnya UMKM, di tahun ini kami berharap UMKM bisa semakin berkembang. GandengTangan akan selalu siap mendampinginya mencapai kesuksesan,” tutup Jezzie Setiawan.

 

[SELESAI]

 

Tentang DBS
DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

DBS dikenal dengan kepemimpinan globalnya, dinobatkan sebagai “World's Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan Most Innovative in Digital Banking di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan  Safest Bank in Asia  dari Global Finance selama 13 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2021.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk Nasabah, UKM, dan juga perbankan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan itu. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan wirausaha sosial dengan cara bank Asia. DBS juga mendirikan yayasan dengan dana senilai SGD50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.