Terus berkomitmen fasilitasi investasi, BKPM bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia | English

Indonesia.22 Apr 2020.3 min read
Indonesia, 22 Apr 2020 - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna melakukan penandatanganan kesepakatan bersama sebagai bentuk kerja sama dalam rangka meningkatkan investasi asing langsung, dan mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di mana Bank DBS dan afiliasi beroperasi. Penandatanganan kesepakatan bersama ini dilakukan dalam jaringan (daring) melalui konferensi video siang ini (22/4).

Bahlil menyampaikan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19, BKPM tetap berkomitmen memfasilitasi kebutuhan investor sehingga investasi tetap berjalan dengan baik dan dapat mendukung perekonomian bangsa. Walaupun dengan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, tidak menghalangi kerja BKPM dalam melakukan pengawalan investasi.

“Kami ucapkan terima kasih atas gagasan kerja sama ini. Sudah pasti dengan adanya Covid-19 saat ini berdampak buruk terhadap pertumbuhan investasi di Indonesia. Walaupun realisasi investasi di Triwulan I tahun 2020 ini tumbuh, tapi terjadi penurunan Penanaman Modal Asing (PMA). Adanya kerja sama dengan DBS ini, kami harap kita dapat bersinergi, saling bertukar informasi untuk mendukung percepatan investasi di Indonesia,“ ucap Bahlil dalam sambutannya.

Melalui kesepakatan bersama ini, investor dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain informasi terkait kebijakan, peraturan penanaman modal, serta edukasi layanan perbankan yang diperlukan oleh investor. Investor juga akan difasilitasi dalam proses perizinan, persyaratan peraturan, hingga aktivasi perbankan, termasuk penanganan permasalahan yang dihadapi dalam merealisasikan investasinya.

“Sebagai salah satu Bank besar di Asia, kami memiliki jangkauan regional dimana kami yakin dapat berperan aktif tidak hanya dalam melakukan promosi investasi, namun juga memfasilitasi penanaman modal asing ke Indonesia dan sebaliknya penanaman modal dari pelaku bisnis nasional ke berbagai negara dimana DBS beroperasi,” ujar Paulus Sutisna, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia.

Selain itu, investor akan dibekali dengan wawasan ekonomi seperti pembaruan pasar atau industri setiap triwulan secara rutin dari para ekonom Bank DBS, juga saran pengaturan perbankan yang meliputi pembaruan rutin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga peraturan dan persyaratan Bank Sentral. Kerja sama BKPM dan Bank DBS Indonesia juga mencakup ekosistem yang di dalamnya terdapat konektivitas rantai pasokan untuk mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lokal.

Bahlil menyampaikan bahwa kesepakatan bersama ini dilakukan untuk menarik investasi asing masuk ke Indonesia. Dengan banyaknya nasabah Bank DBS di luar negeri, BKPM berharap Bank DBS menarik investor masuk dan selanjutnya kewajiban Pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan investor, melakukan percepatan perizinan, memberikan informasi yang diperlukan terkait penanaman modal. “Ini pertama kalinya saya meneken kerja sama dengan perbankan. Ini tidak sebatas teken-teken saja, tapi juga segera kita berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kita sama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” ujar Bahlil menanggapi pertanyaan dari media.

Dengan adanya kerja sama ini, Bank DBS Indonesia akan menyediakan layanan-layanan kepada investor, seperti pembukaan akun dengan aplikasi yang melalui satu pintu, solusi perbankan transaksional seperti solusi digital, layanan perdagangan, dan manajemen kas. Dalam kerja sama ini mencakup kegiatan promosi dan pengembangan layanan perbankan yang tersedia di Bank DBS Indonesia.

“Kerja sama BKPM dan Bank DBS Indonesia sejalan dengan tujuan kami untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Melalui promosi bersama ini, Bank DBS selaku mitra terpercaya bisnis, ingin memberikan layanan perbankan yang terdepan dan terpercaya bagi nasabah dan calon investor dengan memberikan fasilitas layanan dan produk yang memudahkan bisnis dalam berinvestasi. Kami berharap dapat berperan sangat aktif guna mendukung pengembangan bisnis nasabah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi negeri melalui tumbuh pesatnya pengembangan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia,” ucap Paulus Sutisna, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia.


[END]

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, memiliki pertumbuhan dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Cina, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" bank DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

DBS, yang dikenal dengan kepemimpinan globalnya, telah dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. Bank DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang diberi nama “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney. Selain itu, DBS telah mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia” dari Global Finance selama sebelas tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2019.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perbankan perusahaan. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah, dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan perusahaan sosial dengan cara bank-bank Asia. DBS juga telah mendirikan yayasan dengan total dana senilai SGD 50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir yang menarik. Bank DBS mengakui gairah, tekad, dan semangat 28.000 karyawannya, yang mewakili lebih dari 40 kebangsaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.

Read next