Tiket Anda
Not Interested

Ini Keren! Sambil Minum Kopi Bisa Dukung Program Pemberdayaan Perempuan Lho!

5 Juli 2018
#LiveKind

Kamu yang suka minum kopi, pernahkah kamu berpikir dari mana asal kopi yang kamu minum? Selama ini kamu mungkin peduli tentang asal geografi kopi, untuk tahu karakter kopi tersebut. Ketika minum kopi, mungkin juga kamu tahu mengenai sejarah dan cerita asal kopi.

Pas minum-minum kopi lucu, terpikir lebih jauh gak, mengenai siapa yang memetik kopi yang kamu minum? Bagaimana proses sejak penanaman, panen, pemetikan, pengeringan, pengemasan, dan lainnya sampai akhirnya kopi tersebut ada di tangan kamu?

Bagaimana kalau ternyata kopi yang kamu minum dipetik dan ditanam oleh perempuan petani? Bagaimana kalau ternyata dengan minum kopi saja, kamu sudah turut berpartisipasi dalam program pemberdayaan perempuan petani, seperti yang dilakukan oleh Java Mountain Coffee.

Tahukah kamu siapa yang memetik kopi yang kamu minum?

Pemberdayaan Perempuan Adat Sebagai Fokus

Java Mountain Coffee merupakan social enterprise yang fokus pada pemberdayaan perempuan petani di Jawa dan Bali. Mereka mengadaptasi teknologi baru yang memutus rantai suplai kopi yang didominasi oleh pria selama 300 tahun. Mereka menyayangkan terjadinya diskriminasi gender yang dialami oleh mayoritas perempuan. Java Mountain Coffee optimis bahwa dengan memberdayakan perempuan melalui pekerjaan mereka, akhirnya perempuan akan memiliki hidup yang lebih baik.

Perempuan di Jawa dan Bali memproduksi lebih dari setengah makanan dan menjalankan 60% dari total pekerjaan, namun menghasilkan kurang dari 10% dari pendapatan dan memiliki kurang dari 1% tanah.

Berdasarkan Bank Dunia, perempuan desa menginvestasikan 90% dari pendapatan mereka kembali untuk keluarganya. Persamaan gender ini sendiri tidak eksklusif untuk hanya untuk populasi perempuan Jawa dan Bali saja. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) percaya bahwa "memberdayakan perempuan petani adalah kunci untuk ketahanan pangan bagi orang-orang dan bagi planet"

"We know now that without gender equality and a full role for women in society, in the economy, in governance, we will not be able to achieve the world we hoped for." - Java Mountain Coffee

Java Mountain Coffee memberdayakan perempuan melalui pekerjaan mereka.

Pendanaan Bagi Program Pemberdayaan Perempuan

Seperti yang kita tahu, perubahan iklim sangat mempengaruhi kondisi cuaca yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada kesuburan tanah. Tanah yang tidak subur dapat membuat pohon kopi kehilangan nutrisi atau terkena penyakit seperti jamur, yang akhirnya akan membunuh pohon-pohon kopi tersebut. Kopi membutuhkan naungan pepohonan yang teduh untuk agar dapat tumbuh sehat. Sayangnya, di Indonesia hanya kurang dari 20% pertanian kopi mendapatkan naungan yang baik, akibat penggundulan hutan yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Kebayang gak sih, kalau suatu saat kamu gak bisa minum kopi lagi karena pohon-pohon kopi di dunia mati?

Java Mountain Coffee memiliki misi untuk memberdayakan satu juta perempuan petani kopi dan menanam 3 juta bibit dan pohon kopi baru pada 2030. Persentase dari profit Java Mountain Coffee iniĀ  akan dimasukkan dalam Program Dana Inovasi Pemberdayaan Perempuan (Women Empowerment Innovation Fund), yang akan mendanai program pembibitan berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan petani dengan harapan, di masa depan, mengurangi ketidaksetaraan gender.

Java Mountain Coffee memiliki misi untuk memberdayakan satu juta perempuan petani kopi dan menanam 3 juta bibit dan pohon kopi baru pada 2030.

Pada saat minum kopi, sudah waktunya kamu tahu dan sadar dari mana asal produk yang kamu konsumsi. Untuk mendukung gerakan ini, kamu bisa menuju ke situs mereka untuk membeli kopi produksi Java Mountain Coffee ini. Ada dua ukuran kemasan yang bisa kamu pilih, ukuran 1 kilogram dan 225 gram. Kopinya sendiri tersedia dalam bentuk biji kopi dan bubuk. Selain membeli kopi, kamu dapat berdonasi langsung, langsung saja klik tombol donasi di kanan atas halaman situs. Di sana kamu dapat membaca lebih lanjut mengenai apa yang mereka butuhkan dan bagaimana cara untuk berdonasi. So, minum kopi sambil mendukung pemberdayaan perempuan, are you in?

Kalau kamu juga ingin menjadi salah satu social enterprise, cek SE Handbook dari DBS!

Minum kopi bukan hanya belajar sejarah, tapi juga belajar untuk lebih peduli kepada para perempuan pekerjanya.