
Mungkin agak merepotkan, tapi kalau sudah mengalami lima tanda ini, kita perlu pindah bank.-
Menutup rekening di bank kita, lalu membuka rekening baru di bank lainnya mungkin sedikit menyulitkan. Terutama kalau kita menggunakannya sebagai transfer gaji, auto-debet tabungan, atau pembayaran tagihan secara otomatis. Tetapi, sebenarnya ada beberapa alasan bagus untuk memindahkan uang kita ke bank lainnya. Apalagi saat ini ada begitu banyak pilihan bank yang memberikan berbagai fitur dan kemudahan.
Pada hasil survey Bank Rapid Reaction Monitor yang diselenggarakan oleh Nielsen Indonesia, dari 1.900 responden di sembilan kota besar di Indonesia, dan dirilis di tahun 2014, terungkap tiga pertimbangan utama konsumen Indonesia dalam memilih bank. Pertimbangan tersebut adalah reputasi bank yang baik, banyaknya jumlah kantor cabang, dan biaya administrasi bulanan yang murah. Nah, kalau ketiga hal tersebut tidak memberikan kepuasan pada nasabah, maka dapat menjadi alasan nasabah untuk pindah ke bank lainnya.
Untungnya, saat ini terdapat lebih banyak pilihan bank yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, kalau kita sudah mengalami 5 tanda ini, mungkin sudah waktunya pindah ke bank lain.
#1 Biaya  administrasi bank yang tinggi
  Menurut sebuah studi oleh Javelin Strategy &  Research pada April 2019, sebuah perusahaan analitik layanan keuangan, alasan  nomor satu mengapa orang beralih bank adalah ketidakpuasan dengan biaya bank.  Perbankan beralasan, biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah adalah  sebagai biaya pengelolaan rekening.  Bank  di Indonesia membebankan biaya administrasi kepada nasabah dengan nilai yang  bervariasi, mulai dari belasan ribu hingga puluhan ribu. Beberapa bank  menambahkan biaya administrasi kartu ATM setiap bulannya dengan kisaran antara  Rp2.000-Rp10.000. 
Bila bank kita sudah membebankan biaya bulanan yang terlalu tinggi, sudah waktunya kita pindah ke bank lain dengan biaya yang lebih rendah atau bahkan gratis. Seperti digibank by DBS yang menggratiskan biaya admin bagi saldo di atas 5 juta rupiah. Untuk informasi lebih lanjut, cek di sini, ya.
Baca Juga: 5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru, Jangan Ditiru!
#2 Bunga  ala kadarnya 

  Alasan tertinggi kedua untuk berpindah bank,  menurut studi Javelin, adalah keinginan nasabah untuk mendapatkan suku bunga  yang lebih tinggi pada tabungan dan deposito. Hampir seperlima (19%) responden  menyebutkan ini sebagai faktor pendorong untuk pindah ke bank lain. Seringkali  jumlah biaya administrasi yang perlu kita bayarkan tiap bulan tidak sebanding  dengan besaran bunga yang kita dapatkan. Biasanya, jika saldo kita kurang dari  Rp1 juta, kita tidak akan mendapat bunga tabungan. Sedangkan untuk saldo antara  Rp1 juta-Rp50 juta, besaran bunga yang diperoleh juga cukup kecil, kebanyakan  bank hanya memberikan nilai bunga di bawah 1 persen per tahun.
#3 Bank  mengambil terlalu banyak uang nasabahnya
  Bisa dibilang, sebagian besar bank seolah  mengharapkan kita ‘membayar’ mereka dengan beban besar selama kita menyimpan  uang hasil jerih payah kita pada mereka. Selain biaya administrasi rekening  yang perlu dibayarkan setiap bulan, ada berbagai biaya bank lainnya yang perlu  kita bayarkan, semisal biaya pengelolaan kartu ATM dan biaya transfer ke  rekening antar-bank. Kabar baiknya, bank digital biasanya membebankan biaya  lebih sedikit pada nasabahnya. Contohnya, digibank by DBS yang tidak  membebankan biaya transfer antar-bank dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,  yaitu kita harus memiliki saldo minimal Rp1 juta.
#4 Layanan  pelanggan yang kurang memuaskan
  Customer  service memegang peranan yang sangat penting sebagai  garda depan bank dalam menghadapi nasabah. Mereka membantu perusahaan menjadi  sukses dengan memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan solusi pada masalah  atau keluhan nasabah, termasuk informasi seputar produk perusahaan. Hasil riset  Javelin, menunjukkan, bahwa 41% konsumen menyebut layanan pelanggan yang sangat  baik adalah salah satu aspek terpenting bagi nasabah. Kalau pelayanan customer service buruk atau lambat,  sudah pasti nasabah akan membuat nasabah ingin menutup rekeningnya dan menjadi  nasabah di bank lain. 
Bill Clancy, VP deposit banking di Northpointe Bank, Michigan, mengatakan pada Forbes.com, bahwa salah satu cara untuk mengetahui apakah sebuah bank memiliki customer service yang baik atau tidak adalah dengan meminta referensi dari orang-orang terdekat di sekitar kita. Hal ini terutama berlaku untuk kita-kita yang lebih muda. Bill menyarankan para nasabah muda untuk meminta nasihat kepada orang tua dan saudara yang lebih tua karena mereka lebih berpengalaman.
#5 Tidak  memiliki layanan online dan aplikasi  yang baik
  Nasabah masa kini juga memiliki kebutuhan yang  besar terhadap perbankan online.  Studi Javelin Strategy & Research menemukan, bahwa 55% responden mengatakan  layanan online dan aplikasi yang baik  adalah faktor yang paling memotivasi mereka untuk bertahan di bank. Sebagian  besar dari kita mungkin sudah merasakan sendiri nikmatnya menjadi nasabah dari  bank yang memiliki layanan digital yang baik. 
Apalagi kalau aplikasinya mudah digunakan dan memiliki berbagai fitur menarik. Penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Mazaheri Asada dkk. pada tahun 2016, mengungkapkan, kalau faktor terpenting untuk kepuasan nasabah dalam perbankan online termasuk layanan yang efisien dan andal, keamanan bertransaksi, aplikasi yang responsif, dan kemudahan ketika browsing di website bank. Pasti senang, kan, kalau menemukan banyak informasi dari pertanyaan-pertanyaan kita seputar perbankan, terutama di saat lagi butuh suntikan dana, buat jadi wirausaha sosial mungkin?
Belum menemukan aplikasi perbankan yang seperti itu? Coba kenalan sama digibank by DBS, deh. Aplikasi digibank by DBS bisa banget mempermudah semua kebutuhan transfer perbankan tanpa biaya admin. Cek detailnya di sini, yuk!-
 
			
 
                     
                    