Dapatkan informasi seputar aktivitas dan penawaran menarik dari PT Bank DBS Indonesia, dengan mengisi form di bawah ini:
DBS Live More Society

DBS Live More Society

#LivemoreKind

Menanam Sisa Buah dan Sayuran, Menjadi Petani Urban

 

By Admin, 18 Januari 2022 #LivemoreKind

DBS Live More Society

Tahun baru saatnya daur ulang limbah sayur dan buah-buahan untuk kembali jadi bahan pangan.

DBS Live More Society
Seperti yang kita pahami, gaya hidup yang mendukung kelestarian lingkungan perlu terus dipraktikkan, dan tentu ditingkatkan dong. Yang tadinya rajin mengurangi sampah plastik, ke mana-mana bawa tas belanja dan kotak makan atau botol minum, kenapa nggak mencoba praktik baik lainnya di tahun baru ini? Kalau belum ada ide mau ngapain, yuk coba menjajaki profesi urban farmer atau petani perkotaan/urban.

Urban farming sederhananya adalah pertanian perkotaan yang mempraktikkan kegiatan menanam sesuatu yang dapat diolah menjadi bahan pangan, dan mendistribusikannya di kota berpenduduk padat atau di sekitar wilayah perkotaan. Kita tak perlu mendirikan perusahaan atau memiliki lahan luas untuk menjadi urban farmer. Bahan pangan yang kita hasilkan bisa untuk konsumsi pribadi, dijual ke restoran atau pasar petani, diberikan ke dapur umum atau panti asuhan setempat.

Yang terpenting, pertanian perkotaan dapat menjadi solusi dari permasalahan pangan, dan tentunya praktik keberlanjutan. Tejo Wahyu Jatmika, koordinator Aliansi Desa Sejahtera (ADS), mengatakan pada Kompas.com, bila kita belajar dari negara-negara lain, urban farming dapat menyumbang 20-30% dari kebutuhan pangan kota. Hasil kajian global World Economic Forum (WEF) 2010 menunjukkan, selain sebagai penyedia pangan, pertanian juga merupakan sektor yang berkontribusi menyediakan 40% lapangan pekerjaan. Buat yang masih menganggur, ini waktunya kita jadi petani urban!

Baca Juga: Mau Mulai Berwirausaha? Jangan Ragu, Ini Tipsnya!

Mari mulai menanam!
DBS Live More Society
Bila tertarik dan ingin mencoba menjadi petani urban, kita bisa menerapkan saran dari Cynthea Lam, wellness coach dan pendiri Super Farmers (perusahaan kesehatan yang berfokus pada misi makan dan hidup dengan baik melalui makanan dan nutrisi, serta keseimbangan emosional). Cynthea yang berdomisili di Singapura, di mana lahan pertanian sangat terbatas, semangat berbagi ilmu untuk membuat proses urban farming menjadi segampang mungkin sehingga dapat menjadi bahan pangan yang aman bagi tubuh kita dan lingkungan.

Tips pertama dari Cynthea untuk memulai pertanian urban adalah mempelajari faktor-faktor yang membuat tanaman tumbuh subur dan kemudian cari tempat di rumah kita yang mendukungnya. Kita bahkan dapat memulainya dari ruang yang kecil. Memang, sih, ukuran ruang yang dibutuhkan akan bervariasi bergantung pada tanaman yang ingin ditanam. Tapi, yang ingin ditekankan oleh Cynthea adalah jangan takut untuk mulai menanam meski tak memiliki ruang yang besar. Kalau ruang yang kita miliki tidak besar, cobalah untuk menanam tanaman herbal yang tidak membutuhkan pot besar untuk tumbuh subur, kata Cynthea. Perawatan tanaman herbal pun cukup mudah. Kita bisa mulai menanamnya di ambang jendela rumah. Coba, deh, menanam mint, basil, rosemary, jahe, kunyit, dan kencur. 

Saran lainnya dari Cynthea yaitu mencari banyak informasi di internet dan menonton berbagai video tentang urban farming, lalu segeralah memulainya. Cynthea mengatakan, ada beberapa hal dasar yang kita perlukan untuk memulai menanam, seperti tanah, biji atau benih, pot (dengan lubang di bawahnya), air, dan sinar matahari.

Yang terakhir ini, sebenarnya tidak wajib ada. Kita juga bisa mengganti peran sinar matahari dengan seperangkat lampu LED khusus yang dapat memancarkan cahaya ke tanaman. Lampu pertumbuhan atau grow light ideal ini cocok digunakan ketika memulai benih karena dapat membantu bibit tumbuh dengan kuat dan hijau. Lampu ini biasa digunakan oleh beberapa negara di musim dingin yang minim cahaya matahari.

Pilihan jenis buah dan sayur yang bisa ditanam
Nah, supaya praktik baik ini memberikan lebih banyak manfaat, kita bisa memulainya dengan menggunakan limbah buah dan sayur yang biasanya dibuang ke tempat sampah. Simak pilihan dan caranya di bawah ini.

#1 Daun bawang
DBS Live More Society
Mungkin ini adalah jenis tanaman yang paling mudah dari semua pilihan. Daun Bawang dapat ditumbuhkan kembali dari akar putihnya (yang biasanya dibuang), hanya dengan bermodalkan air dan stoples/jar. Selain daun bawang, seledri dan serai juga dapat ditanam dengan langkah berikut.
Caranya:

  • Potong bagian atas daun bawang yang masih hijau, sisakan 3-5 cm pangkal akar putih utuh.
  • Tempatkan bagian itu ke dalam stoples dangkal dan rendam setengah dari tanaman dalam air.
  • Biarkan di tempat yang cerah dan ganti airnya setiap hari.
  • Panen langsung dari stoples jika sudah siap.
DBS Live More Society

#2 Jahe
DBS Live More Society
Tanaman herbal ini mudah tumbuh, namun membutuhkan beberapa waktu sehingga kita harus bersabar.
Caranya:

  • Gunakan sisa jahe yang ukurannya sebesar ibu jari (sekitar 5 cm). Cari tonjolan kecil bergelombang di permukaan jahe, di sinilah tunas baru tumbuh. Kalau kita dapat menyisihkan bagian tersebut dengan ukuran yang lebih besar, jahe akan memiliki tumbuh lebih cepat dan lebih banyak.
  • Siapkan pot yang lebar dan dangkal, tanam potongan jahe ke dalam tanah, tutupi hanya dengan 1 cm tanah dan beri perawatan air yang cukup. Yang terbaik adalah menjaga lingkungan tumbuh yang lembab dan hangat dengan banyak sinar matahari sehingga tanaman ini dapat berkembang. Siram secara teratur setelah tunas berkembang.
  • Pindahkan wadah ke luar ruangan di musim panas dan ingatlah untuk membawa wadah kembali ke dalam ruangan saat suhu turun di bawah 10°C.
  • Panen jahe saat daun mulai menguning, ini bisa setelah 8-10 bulan.

#3 Alpukat
DBS Live More Society
Buah ini mungkin membutuhkan sedikit lebih banyak usaha dibandingkan yang lain, tetapi hasilnya sepadan.
Caranya:

  • Bersihkan biji alpukat, lalu kupas kulit luar biji alpukat dengan tangan. Agar mempermudah melepaskan kulit luar biji alpukat, lakukan dengan cara merendamnya ke dalam air, kemudian kupas perlahan. Cuci kembali biji alpukat sampai bersih.
  • Tusukkan 3 buah tusuk gigi atau tusuk sate pada tiga titik biji alpukat dengan posisi sedikit serong ke arah bawah. Usahakan posisi tusuk sate/gigi berada pada di satu garis melingkar.
  • Letakkan bagian yang lebih lonjong di atas media tanam, dan bagian yang lebih lebar di bagian bawah atau yang terendam air. Bagian atas merupakan tempat tunas bertumbuh, sedangkan bagian bawah adalah tempat tumbuhnya akar. Pastikan wadah yang digunakan untuk menanam sudah bersih ya.
  • Letakkan di dekat jendela agar memperoleh sinar matahari langsung. Jika air menyusut, tambahkan sedikit demi sedikit.
  • Saat biji alpukat mencapai usia 3 minggu, akan muncul retakan pada biji dan kemudian mulai tumbuh. Diamkan kondisi tersebut hingga panjang akar mencapai 5-7 cm. Jika batang sudah mulai terlihat, langkah berikutnya ialah memindahkan biji ke media tanah.-
Nah, kalau kepingin mulai menanam, tapi belum punya sayur atau buah untuk diolah dan kemudian limbahnya ditanam, belanja dulu saja di Pasarnow. Kita bisa berhemat puluhan ribu setiap hari Sabtu dan Minggu. Simak informasi lengkapnya di sini, yuk
DBS Live More Society
DBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More Society

More #LiveSmarter Articles

Cek Artikel lainnya
Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online
#LiveSmarter6 Maret 2020

Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online

Tak terasa, kita sudah harus kembali mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan per orangan. Wajib diketahui bahwa akhir pelaporan surat akan berakhir pada 31 Maret 2020.

Read more
Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya
#LiveSmarter2 Maret 2020

Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya

Berkat kecanggihan teknologi, kini transaksi keuangan semakin dimudahkan. Salah satu nama besar yang sukses menerapkan kebiasaan ini adalah GoPay.

Read more
Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik
#LiveSmarter3 Februari 2020

Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik

Momen awal tahun biasanya jadi waktu yang tepat untuk melamar pekerjaan. Nah, siapa tahu kamu akhirnya bisa diterima di kantor impian. Caranya tentu dengan melampirkan CV yang baik dan menarik.

Read more