Dapatkan informasi seputar aktivitas dan penawaran menarik dari PT Bank DBS Indonesia, dengan mengisi form di bawah ini:
DBS Live More Society

DBS Live More Society

#LivemoreKind

Foodbank of Indonesia, Dari Sarapan Gratis Sampai Perbaikan Gizi

 

By Admin, 5 Oktober 2022 #LivemoreKind

DBS Live More Society

Dibentuk untuk mewujudkan kesenjangan pangan, dan sekarang menyelamatkan banyak anak-anak yang kelaparan.

Nggak perlu jauh-jauh ke Afrika atau negara terpencil di ujung dunia, di Indonesia pun masih banyak orang yang kelaparan dan sulit mendapatkan makanan sehat. Yang bikin sedih, di sisi lain, ternyata praktik buang-buang makanan juga banyak ditemukan.

Inilah yang disadari oleh pasangan suami istri Muhammad Hendro Utomo dan Wida Septarina Wijayanti. Mereka berdua pun tergerak untuk mengatasi masalah kemanusiaan ini dengan mendirikan FOI, organisasi sosial untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat, pada Mei 2015 di Jakarta.

DBS Live More Society

Makanan Terbuang, Banyak Orang Kelaparan
“Selain banyak ada orang-orang yang nggak bisa makan, ternyata (di Indonesia) banyak juga orang-orang yang buang makanan. Jadi, kita coba pingin menjembatani dua hal ini,” cerita Wida dalam sebuah video di YouTube BeritaSatu. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah. Hal ini berdampak pada percepatan panas bumi dan hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan.

Sementara itu, sebanyak 19.4 juta penduduk kelaparan berdasarkan data FAO (The Food and Agriculture Organization) tahun 2016 dan ada 24.4% anak stunting menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021. FOI hadir untuk menjembatani dua hal yang berlawanan ini. Keberadaan FOI bermula dari kegiatan membagikan sarapan gratis di garasi sebuah kantor. Dalam praktiknya, FOI membantu menyelamatkan makanan layak yang berlebih dan berpotensi terbuang, melakukan penyortiran (quality control), penyimpanan makanan (warehousing), dan distribusi makanan kepada kaum rentan yang membutuhkan bantuan, khususnya anak-anak dan lansia yang terlantar.

DBS Live More Society

Saat ini, FOI berkembang menjadi jaringan di 43 kota/kabupaten di Indonesia. Tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga hadir di pulau-pulau di timur dan barat Indonesia. Penerima manfaatnya sekarang, lebih dari 260.000 orang. “Tapi, gerakan ini tidak mungkin berkelanjutan tanpa dukungan pemerintah, dunia usaha, akademisi, donatur, hingga sukarelawan,” kata Wida. Nah, buat kamu yang ingin berpartisipasi, langsung saja daftar di foodbankindonesia.org untuk menjadi relawan, ikutan donasi natura atau donasi dana. Yuk, ikut bergerak bersama bareng FOI!

Baca Juga: Yuk, Join ke 5 Komunitas Urban Farming Ini, Biar Bumi Lebih Asri

 

Sekolah Dengan Perut Kenyang
Untuk mencapai visi dan misinya, FOI mengembangkan berbagai program. Mulai dari Sayap dari Ibu (SADARI), Mentari Bangsaku (MB), Dapur Pangan FOI, Kebun Pangan Komunitas (KEPAK), Qurban Hingga Pelosok, PJK (Peta Jalan Kuliner), sampai RED FOI (Response on Emergency and Disaster). Di antara program-program keren tersebut, salah satu yang menarik adalah MB. Program ini muncul karena sebanyak 27% anak-anak Indonesia berangkat sekolah dengan perut kosong alias tanpa sarapan. Hayo, siapa di antara kamu yang dulu waktu sekolah juga jarang sarapan?

Selain mempengaruhi kerja otak anak untuk proses berpikir mereka saat di sekolah, sekolah dengan perut kosong juga bisa membuat anak akan kekurangan energi dan protein yang dapat menyebabkan anak lebih rentan terserang penyakit. Inilah salah satu masalah gizi di Indonesia, yaitu tengkes (stunting) atau kondisi gagal tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis.

Melihat fakta tersebut, FOI selama lima tahun terakhir berusaha memerangi kelaparan pada masyarakat miskin serta meningkatkan status gizi bagi balita dan anak-anak melalui program MB, program pangan sekolah di waktu sarapan, untuk anak-anak usia dini dari keluarga sederhana. PAUD dan sekolah dengan anak-anak usia 5 hingga 14 tahun menjadi tempat penyelenggaraan program ini, dengan harapan, anak-anak sekolah ini bisa tumbuh dan belajar dengan baik di usia emasnya.

Kerennya lagi, MB nggak berhenti sampai di pembagian sarapan melalui PAUD saja. Indikator pencapaian dari program MB adalah Program Pangan Mandiri, yaitu program lanjutan di mana sekolah tersebut sudah mampu untuk memberikan akses pangan kepada peserta didiknya secara mandiri tanpa bantuan dari FOI lagi. Tujuan program MB ini memang bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah melalui kegiatan sarapan bersama di sekolah, tapi juga meningkatkan kesadaran orang tua serta guru akan pentingnya sarapan dan gizi bagi anak usia sekolah. Plus, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua serta guru terkait dengan pangan, gizi, dan keluarga.

Bukan Makanan Sisa
Cara kerja FOI memang mirip dengan foodbank lain di luar negeri, tapi menurut Wida, sebenarnya ada perbedaannya. “Kalau di luar negeri, foodbank mengumpulkan makanan dari supermarket sebelum expired, konsepnya food waste. Sementara, orang Indonesia itu sensitif, masa dikasih food waste, waste kan sampah. Makanya kita cari kata-kata yang bagus supaya ada penerimaan yang bagus juga,” ungkap Wida pada MediaIndonesia.com.

DBS Live More Society

FOI nggak menolak makanan yang diberikan oleh penyumbang, tetapi mereka menyortirnya. Makanan yang sudah tidak layak konsumsi, akan diolah menjadi kompos dan pakan ternak supaya nggak terbuang sia-sia. Mereka juga menjalin kerja sama dengan banyak pihak, mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta seperti industri makanan, perusahaan obat, produsen susu, bank, pasar swalayan, hotel, restoran, katering, dan lainnya. Kalau makanan dari hotel, restoran dan katering, makanan yang disumbangkan bukanlah makanan sisa, tapi kelebihan stok yang belum keluar dari kemasan. Lalu, FOI  menyortirnya secara ketat dan yang dibagikan adalah makanan yang layak santap.

DBS Live More Society

Supaya makanan bisa diberikan dalam keadaan hangat, relawan FOI memanasinya kembali di atas kompor dan memastikan semuanya masih dalam kondisi layak makan dan higenis. Kemudian, makanan dikemas ulang ke dalam wadah kemasan dan diantar ke para penerima manfaat.

Kalau kamu kepingin membangun bisnis sosial seperti Hendro dan Wida, digibank by DBS bisa membantumu untuk mewujudkannya. Ada pinjaman dana mudah dan cair cepat digibank KTA Instan buat kamu yang perlu modal usaha. Cari tahu lebih lanjut di sini, ya!-<

DBS Live More Society
DBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More Society

More #LiveSmarter Articles

Cek Artikel lainnya
Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online
#LiveSmarter6 Maret 2020

Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online

Tak terasa, kita sudah harus kembali mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan per orangan. Wajib diketahui bahwa akhir pelaporan surat akan berakhir pada 31 Maret 2020.

Read more
Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya
#LiveSmarter2 Maret 2020

Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya

Berkat kecanggihan teknologi, kini transaksi keuangan semakin dimudahkan. Salah satu nama besar yang sukses menerapkan kebiasaan ini adalah GoPay.

Read more
Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik
#LiveSmarter3 Februari 2020

Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik

Momen awal tahun biasanya jadi waktu yang tepat untuk melamar pekerjaan. Nah, siapa tahu kamu akhirnya bisa diterima di kantor impian. Caranya tentu dengan melampirkan CV yang baik dan menarik.

Read more