Dapatkan informasi seputar aktivitas dan penawaran menarik dari PT Bank DBS Indonesia, dengan mengisi form di bawah ini:
DBS Live More Society

DBS Live More Society

#LivemoreKind

Sampah Bisa Jadi Alat Pembayaran, Dari Beli Kopi Sampai Bayar Pajak Kendaraan

 

By Admin, 29 November 2022 #LivemoreKind

DBS Live More Society

Mulai sekarang pilah sampahmu, lalu kumpulkan, dan dapatkan berbagai program tukar sampah ini.

Tahukah kamu kalau sampah adalah salah satu permasalahan dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia? Kalau belum tahu, ada sejumlah fakta yang wajib kamu ketahui supaya paham. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020. Penyumbang sampah terbesar asalnya dari rumah tangga yaitu sebanyak 37,3%. Belum lagi sampah makanan. Menurut Food Waste Index Report 2021 yang dikeluarkan UN Environment Programme (UNEP), Indonesia diestimasikan menjadi penghasil sampah makanan paling besar di Asia Tenggara.

Laut pun 'kebagian' sampah dari darat. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengakui, 80% sampah laut di Indonesia berasal dari darat. Dari jumlah itu, 30% diantaranya adalah sampah plastik. Setiap tahunnya, sekitar 1 juta ton sampah plastik (yang dipengaruhi oleh pasang surut ombak) masuk ke perairan Indonesia dan berkontribusi terhadap banyaknya sampah di laut.

Melihat data-data di atas, terbayang enggak gambaran di film Wall-e di mana Bumi sudah tak layak ditinggali karena kebanyakan sampah? Sampai-sampai penduduknya terpaksa pindah dari Bumi. Makanya, sudah saatnya kita bergerak untuk memikirkan gimana caranya supaya planet tercinta kita ini bisa minim sampah dan ikut berperan dalam menjaga lingkungan. Iya paham, kamu pasti punya segudang urusan dalam hidupmu yang sudah menyita waktu dan tenagamu. Tapiii, hidup kita juga nggak akan berjalan dengan baik, kan, kalau Bumi semakin penuh dan sesak oleh sampah.
DBS Live More Society

Ngurusin sampah memang nggak mudah dan ini bukan cuma urusan pemerintah. Kita juga wajib ikut beraksi. Dimulai dengan langkah kecil aja, misalnya dengan memilah sampah, lalu didaur ulang. Kabar baiknya, sampahmu bisa ditukar dengan produk atau kebutuhan sehari-hari, lho. Mulai dari sembako, kopi, sampai buat bayar pajak. Iya, ini bukan becanda, serius! Baca terus artikel ini untuk tahu kisah lengkapnya.

Baca Juga: Grocery Shopping Bebas Sampah, Ini 6 Tipsnya!

Bawa Sampah Kering Dapat Segelas Kopi Giling
DBS Live More Society
DBS Live More Society
Ini dia UMKM keren yang peduli sama lingkungan. Perkenalkan MoCa (Mobile Cafe) Banyuwangi, yang menerima sampahmu sebagai 'uang' untuk ngopi, setiap hari. Program ini diberi nama "Ngopi Bayar Sampah". Sesuai namanya, dengan membawa sampah kering berupa kertas atau plastik seberat 0,25 kg, kamu bisa mendapatkan satu cangkir kopi single origin MoCayang digiling, bukan kopi sachet. Sampah-sampah tersebut nantinya dikumpulkan oleh Novian, pemilik MoCa, dan kemudian akan diambil atau diantarkan ke bank sampah Banyuwangi. Dari bank sampah Banyuwangi, Novian bisa menukarkan sampah milik konsumennya dengan nominal rupiah.

Jumlah yang didapatkan Novian itu nggak banyak, kalau dikonversi ke rupiah, sampah kering seberat 0,25 kg tersebut setara dengan Rp800 hingga Rp1.000. Padahal, harga kopi seduh di MoCa, harganya sekitar Rp8.000 hingga Rp10.000. Meski begitu, sejak 2019 hingga sekarang Novian terus mengkampanyekan bahwa sampah punya nilai tambah. Nah, supaya bisnisnya nggak merugi, Novian bekerja sama pelaku-pelaku UMKM yang bergerak di bidang kopi. Keren banget, ya! Kalau pingin mencicipi atau kenalan lebih dekat sama MoCa, langsung deh kunjungi gerainya atau intip akun Instagrammereka di @moca_mobilecafe_banyuwangi.

Menabung Biaya Pajak Pakai Sampah
DBS Live More Society
Kalau di Banyuwangi bisa menukar sampah dengan kopi, di beberapa kota lainnya di Indonesia, sampah bisa buat bayar pajak. Seperti Bank Sampah Saluyu, Desa Ciparigi, Kecamatan Sukadana, Ciamis, yang memiliki program Kabungah Bapa atau Nabung Sampah untuk Bayar Pajak Motor sejak Februari 2022 lalu. Program ini adalah kerja sama antara BUMDes Maju Jaya dengan Samsat Ciamis.

Caranya, warga menyetorkan sampah yang sudah dipilah ke Bank Sampah Saluyu, lalu ditimbang, dan nilainya kemudian dikonversi menjadi uang. Nah, uang itu nggak bisa diambil langsung, tapi khusus untuk bayar pajak. Salah satu warga yang mengikuti program ini bilang, kalau dari sampah rumah tangganya, ia bisa menabung untuk pajak motor sekitar Rp2-3 ribu per hari. Rata-rata nasabah menghasilkan uang dari sampah antara Rp20-25 ribu per bulan.

Pajak lainnya yang bisa dibayar pakai sampah adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Kartasura, Solo. Mereka menggunakan bank sampah untuk pembayaran PBB dalam program bernama Sambelbajak (sampah beres lunas bayar pajak). Tujuan bank sampah ini untuk meringankan pembayaran PBB per Kartu Keluarga (KK) dan menanamkan kebiasaan sehat dan ramah lingkungan.

Sama seperti di Kartasura, warga kota Mojokerto juga bisa memanfaatkan sampah sebagai alat pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). Mereka yang menjadi anggota Bank Sampah bisa menggunakan aplikasi Bayar Pajak Pakai Sampah Bisa Langsung dan Terintegrasi (Bajak Sambal Terasi) yang disiapkan Pemkot Mojokerto. Aplikasi ini juga akan terintegrasi dengan Bank Jatim, sehingga bila ada kelebihan saldo dalam pembayaran PBB, saldo itu bisa ditransfer ke rekening Bank Jatim.

Begitu pula dengan warga Depok. Mereka bisa juga bayar PBB dan PKB (pajak kendaraan bermotor) menggunakan sampah. Program yang digagas oleh masyarakat di lingkungan RW 07, Kampung Rawageni, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok, ini mulai dijalankan sejak Juni 2022 lalu. Caranya, warga menyetorkan sampah plastik ke bank sampah untuk dipilah dan dibeli sesuai beratnya. Untuk 1 kg sampah botol air mineral dihargai Rp3.000, kardus Rp1.500 per kg, dan sampah kaleng minum Rp12.000 per kg. Lalu, hasil penjualan itu dimasukkan ke tabungan yang juga dikelola pengurus bank sampah. Dari uang hasil memilah sampah, bisa ditabung untuk membayar PBB dan PKB.

Botol Plastik Bekas Bisa Untuk Naik Bus
DBS Live More Society
Di Surabaya, nggak kalah keren. Selain menggunakan kartu e-money, sistem pembayaran Suroboyo Bus juga bisa dengan membawa sampah botol plastik. Ini sesuai sama visi dan misi Kota Surabaya yang merencanakan sustainable transport. Mulai Mei 2022 lalu, calon penumpang bisa menukarkan 20 botol plastik bekas berukuran sedang atau 12 botol besar di pos penukaran dengan tiket bus, sebelum menaiki bus. Informasi lokasi penukarannya bisa kamu cek di aplikasi Gobis.

Nabung Biaya SIM di Program Green Service
DBS Live More Society
Agustus 2022 lalu, Polresta Cirebon merilis program layanan pembuatan SIM maupun SKCK menggunakan sampah plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Kabupaten Cirebon melalui program Green Service, yang bekerja sama dengan 10 bank sampah di Kabupaten Cirebon.

Kalau saldo bank sampah kamu sudah cukup untuk membayar PNBP pembuatan SIM maupun SKCK, maka petugas bank sampah akan memberitahu Polresta Cirebon dan menghubungi nasabah untuk waktu kedatangannya ke Satpas Polresta Cirebon. Asyiknya lagi, nasabah bank sampah akan mendapatkan layanan prioritas di Satpas Polresta Cirebon. Kamu bakal dapat tempat duduk prioritas, nggak perlu antre, tanpa uang, dan dipastikan lebih cepat.

Sampah Ditukar Biaya Listrik
DBS Live More Society
Salah satu usaha menjaga kelestarian lingkungan warga di Dusun Sidorukun, Desa Ketosono, Gresik, Jawa Timur, adalah program pembayaran listrik dengan sampah. Syarat utamanya, kamu harus jadi nasabah bank sampah. Setiap bulan, kamu bisa menyetorkan sampah di Bank Sampah Cinta Bumi. Kemudian, sampah dipilah sesuai kategori dan ditimbang oleh petugas. Selanjutnya, petugas mencatat dan dikonversi dalam token maupun pelunasan listrik pasca-bayar.

Bayar Uang Sekolah Pakai Sampah Plastik
DBS Live More Society
TK Mutiara Padang, salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, mendukung banget gerakan minim sampah. Dukungan mereka dibuktikan dalam bentuk pembayaran uang sekolah. Jadi, siswa dapat membayar uang sekolah dengan menggunakan sampah plastik. Tapi, TK Mutiara cuma menerima sampah plastik yang sudah dibersihkan, ya. Sampah tersebut itu lalu ditimbang, dan hasil timbangannya akan dicatat ke dalam buku tabungan khusus yang disediakan oleh pihak sekolah.

Sampahnya disetorkan pihak sekolah ke bank sampah, deh. Limbah plastik yang terkumpul juga akan diolah menjadi kerajinan tangan seperti tas, dompet, celemek, dan keranjang. Terus, hasil penjualannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, deh. Keren idenya!

Semakin banyak inisiatif seperti dilakukan pemerintah, Novian, pendiri TK Mutiara, dan individu di daerah-daerah lain, maka sampah plastik yang selama ini menjadi masalah lingkungan sedunia, tentu akan berkurang. Biar menyenangkan dan terasa ringan, mengelola sampah memang harus kreatif, ya. Kalau kamu kepingin jadi pebisnis kreatif yang peduli sama lingkungan dan butuh bantuan modal, digibank by DBS siap membantu. Langsung aja cek produk pinjaman dana mudah dan cepat cair di sini.-

DBS Live More Society
DBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More Society

More #LiveSmarter Articles

Cek Artikel lainnya
Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online
#LiveSmarter6 Maret 2020

Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online

Tak terasa, kita sudah harus kembali mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan per orangan. Wajib diketahui bahwa akhir pelaporan surat akan berakhir pada 31 Maret 2020.

Read more
Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya
#LiveSmarter2 Maret 2020

Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya

Berkat kecanggihan teknologi, kini transaksi keuangan semakin dimudahkan. Salah satu nama besar yang sukses menerapkan kebiasaan ini adalah GoPay.

Read more
Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik
#LiveSmarter3 Februari 2020

Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik

Momen awal tahun biasanya jadi waktu yang tepat untuk melamar pekerjaan. Nah, siapa tahu kamu akhirnya bisa diterima di kantor impian. Caranya tentu dengan melampirkan CV yang baik dan menarik.

Read more