Ternyata, menjalani hobi dan berkarya, bisa jadi salah satu cara kita untuk healing.-
Apakah kamu merasa lagi butuh healing? Atau, mungkin kamu baru saja mengalami sesuatu yang menantangmu secara emosional? Selain pengobatan modern dari dokter, mungkin kamu juga tertarik mempelajari jurus untuk menyembuhkan pikiran, tubuh, dan mental. Nah, self-healing adalah sesuatu yang dapat kamu lakukan ketika sakit, saat sehat, dan kapan saja di antaranya.
Prosesnya Nggak Instan
Healing erat kaitannya dengan self-healing. Kalau kata Tchiki Davis, M.A., Ph.D., seorang penulis dan pakar well-being, self-healing adalah proses pemulihan dari kesehatan yang buruk, biasanya kesehatan emosional yang buruk, tetapi self-healing diri juga bisa saja termasuk masalah kesehatan fisik yang menyertainya.
Soalnya, menurut Tchiki, kesehatan emosional dan fisik sering berjalan beriringan. Dengan mempelajari cara menyembuhkan diri sendiri (self-healing) akan mampu membawa kita kembali ke keadaan well-being atau kesejahteraan. Prosesnya nggak instan, ada berbagai tahapan, dan tentunya butuh waktu plus usaha ekstra.
Kenali Dulu Ciri-Cirinya
Self-healing pada dasarnya adalah upaya untuk menyembuhkan luka batin. Sebagai langkah awal, untuk memulihkannya, kita wajib banget mengenali penyebab luka batin kita itu. Pada sebuah artikel di Unair.ac.id, pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si., menjelaskan, self-healing sebenarnya merupakan teknik atau intervensi yang dilakukan ketika terjadi masalah/gangguan psikologis.
Jadi, self-healing diperlukan ketika ada pikiran atau perasaan yang mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari. Contohnya, ketika kita merasa segala sesuatunya menjadi membosankan, sering kehilangan konsentrasi, atau kecemasan yang terkadang nggak jelas sumbernya. Kata dr. Primatia, kita juga bisa mendeteksinya dari sinyal-sinyal tubuh yang bersifat fisik, seperti mudah lelah, keluhan fisik tanpa penyebab yang jelas, atau susah tidur.
Baca Juga: 5 Tempat Healing No Kaleng-kaleng di Bali
Terapi Seni
Banyak pakar yang bilang kalau dalam bentuk aktivitas, self-healing bisa dilakukan dengan bermacam cara. Mulai dari kegiatan relaksasi melalui pernapasan, kontemplasi dengan meditasi atau yoga, dan menciptakan emosi positif yang akan berdampak pada munculnya hormon endorfin atau sering disebut 'hormon bahagia'. Selain itu, terapi seni juga bisa menjadi cara untuk self-healing.
Aktivitas menciptakan karya seni mengurangi kortisol (bahan kimia ‘stres’) di otak kita, dan membuat kita rileks. Seni diyakini sebagai media yang tepat untuk ekspresi diri dan emosi. Membuat karya seni berfungsi sebagai platform untuk membantu mengekspresikan secara visual apa yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan secara verbal. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan resiliensi. Selain manfaat ini, ketika kita berkarya akan mengurangi kecemasan, depresi, dan stres.
Berkarya Apa Saja
Dalam berkarya, sebenarnya nggak terbatas di bidang seni saja, sih. Sebuah penelitian di Selandia Baru, menemukan, bahwa berpartisipasi dalam kegiatan yang memunculkan sisi kreatif kita akan mengarah pada peningkatan rasa well-being yang baik untuk kita dalam jangka panjang. Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini merasakan perasaan positif dan semangat setelah beberapa hari melakukan aktivitas kreatif.
Aktivitasnya bisa apa saja. Yang penting menghasilkan suatu karya, contohnya:
- Memasak. Mulai dari mencari resep baru terus dicoba, baking dengan anak-anak, sampai membuat comfort food yang lezat, bisa menjadi stress release yang bagus bagi banyak orang. Kalau sudah jago memasak, boleh banget bikin produk makanan yang bisa dijual. Tambah cuan, deh.
- Menulis. Ini adalah praktik yang buat banyak orang sangat melegakan dan refreshing. Membahas topik baru yang menarik, membuat artikel tentang isu yang lagi hits (seperti gaya hidup berkelanjutan), mereviu produk yang kamu pakai, sampai menulis berbagai tips dan trik tentang sesuatu yang lagi kamu tekuni.
- Menjahit atau merajut. Pakar body/mind terkemuka di dunia dari Universitas Harvard, Herbert Benson, M.D., bilang, kalau kegiatan kerajinan tangan yang berulang dan berirama, seperti merajut, bisa membangkitkan respons relaksasi—perasaan tenang pada tubuh dan mental. Ini sudah terbukti secara ilmiah bisa meningkatkan kesehatan serta mengurangi risiko penyakit jantung, kecemasan, juga depresi.
Hobi Adalah ‘Obat’ Mental Health
Media kesehatan terkemuka, WebMD, menjelaskan pada situs resminya, ketika kita meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang membuat kita bahagia, seperti hobi, akan membantu meningkatkan kesehatan mental. Beberapa manfaatnya:
- Memberikan waktu berkualitas untuk aktivitas yang kita nikmati juga membantu performa kita dalam pekerjaan. Sehingga, bisa meningkatkan keterampilan kita dalam memecahkan masalah secara kreatif.
- Membantu kita dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja.
- Membuat kita lebih berempati.
- Menurunkan tingkat stres. Penelitian menemukan, orang dewasa yang melakukan hobi di bidang seni, berhasil mendapatkan waktu untuk bersantai dan membuat hati bahagia.
- Bikin optimis dan semangat, karena punya rasa ingin untuk terus meningkatkan keterampilan dari hobi.
- Kalau hobinya olahraga, selain mengurangi stres, akan menurunkan tekanan darah dan detak jantung.
- Menemukan orang-orang yang punya hobi sama dan menikmati melakukan aktivitas yang sama seperti kita, dapat memberikan manfaat tambahan. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas dalam kelompok, seperti olahraga atau menjadi relawan, akan membantu meningkatkan keterampilan komunikasi kita dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Trik Meluangkan Waktu Untuk Hobi
Iya, iya, paham banget buat kita, si-pekerja-kelas-menengah yang sibuk kerja, memang enggak mudah untuk meluangkan waktu buat melakukan hobi. Tapi, mengingat manfaat hobi yang banyak banget untuk mental dan fisik kita, penting buat meluangkan waktu menjalani hobi atau kegiatan yang kita sukai. Caranya gimana? Berikut ini, ya!
#1 Luangkan sedikit waktu saja, tapi konsisten
Daripada mencoba meluangkan waktu setiap hari untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai, lebih baik nggak perlu sering, tapi konsisten. Temukan celah dalam jadwal kamu, bahkan kalau kamu nggak bisa melakukannya setiap hari, alokasikan beberapa jam setiap minggu atau setiap bulan untuk hobi kamu.
#2 Lakukan saat lagi break atau jam istirahat
Ada penelitian yang menyarankan untuk mengambil beberapa istirahat kecil selama pekerjaan kamu untuk hobi. Daaan, efeknya ternyata bisa meningkatkan produktivitas. Kamu bisa menikmati aktivitas yang kamu sukai, seperti membaca, merawat kebun (pas lagi WFH), main gitar, atau mendengarkan podcast favorit selama waktu break.
#3 Mengurangi waktu mengakses media sosial
Sering kali, jam berlalu tanpa kamu sadari, dan kamu menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial. Coba, deh, cari tahu apa yang menghabiskan sebagian besar waktu kita (misalnya main medsos), lalu usahakan untuk menguranginya dan memanfaatkan waktu tersebut buat melakukan hal-hal yang benar-benar kamu sukai, seperti melakukan hobi.
Biar hidup makin menyenangkan, cari hal-hal baik lainnya di sekitar kamu. Nah, pas banget. Ada kabar baik buat kamu. Dalam rangka ulang tahun ke-5, digibank by DBS mengundang kamu buat merayakan semangat untuk terus naik level dan membuka segala potensi diri. Yuk, ikutan rangkaian perayaan ultah digibank yang nggak cuma seru, tapi juga inspiratif dan menambah wawasan. Asyiknya lagi, kita bisa menikmati berbagai promo serta hadiah spesial dari digibank supaya makin cuan. Cek informasi lengkapnya di sini!-
