Insight Reksa Dana- Ashmore Asset Management Indonesia
Insight dari Ashmore Asset Management Indonesia terhadap produk Reksa Dana di periode Q4-2023
DBSI Wealth Management, DBS Bank13 Feb 2024
  • c
Article image
Photo credit: AFP Photo
Read More

Ashmore Dana Ekuitas Nusantara

Sepanjang Q4 2023, Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN) membukukan kinerja sebesar -4,41%, di bawah kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh sebesar +4,80% pada periode yang sama. Penurunan kinerja ADEN disebabkan oleh alokasi underweight di sektor Bahan Dasar yang mengalami kenaikan sebesar +0,35% sepanjang periode Q4 2023.

 

Ashmore Dana Obligasi Nusantara

 Sepanjang Q4 2023, Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON) membukukan kinerja sebesar +3,71%, lebih tinggi dibandingkan dengan tolok ukurnya yaitu 80% IBPA yang mengalami kenaikan sebesar +2,25%. Kinerja ADON disebabkan oleh tren penguatan pasar obligasi secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang mengalami penurunan sebesar 70bps dari 4,57% di akhir September 2023 ke level 3,88% di akhir Desember 2023. Tren yang sama juga dialami oleh pasar obligasi Indonesia, yaitu imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun mengalami penurunan sebesar 40bps dari 6,91% di akhir September 2023 ke level 6,48% di akhir Desember 2023.

ADON memiliki strategi durasi yang lebih panjang  dibandingkan dengan tolok ukurnya.

 

Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara

Selama Q4 2023, Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara (ADOUN) membukukan kinerja sebesar +1,25%, lebih tinggi dibandingkan dengan tolok ukurnya yaitu Deposito Rupiah 1M (Net) yang naik sebesar +0,77%. Kinerja ADOUN disebabkan oleh tren penguatan pasar obligasi secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS 5 tahun yang mengalami penurunan sebesar sekitar 75 bps dari 4,61% di akhir September 2023 ke level 3,85% di akhir Desember 2023. Tren yang sama juga dialami oleh pasar obligasi Indonesia di mana imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia 5 tahun yang menjadi underlying utama dari portofolio ADOUN yang mengalami penurunan sebesar 10bps dari 6,57% di akhir September 2023 ke level 6,44% di akhir Desember 2023.

ADOUN memiliki strategi  durasi yang lebih panjang  dibandingkan dengan tolok ukurnya.

 

Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara

Sepanjang Q4 2023, Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara (ADPUN) membukukan kinerja sebesar +0,95%, lebih rendah dibandingkan tolok ukurnya Indeks JIBOR Overnight yang naik sebesar +1,42%. Kinerja yang lebih rendah ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil pasar obligasi pemerintah Indonesia bertenor 1 tahun sebesar sekitar 20 bps sepanjang Q4 2023.

 

Ashmore Dana Progresif Nusantara

Sepanjang Q4 2023, Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN) membukukan kinerja sebesar -7,14%, di bawah kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh sebesar +4,80% pada periode yang sama. Penurunan kinerja ADPN disebabkan oleh alokasi underweight di sektor Bahan Dasar yang mengalami kenaikan sebesar +0,35% sepanjang periode Q4 2023.

 

Ashmore Digital Equity Sustainable Fund

Sepanjang Q4 2023, Ashmore Digital Equity Sustainable Fund (ADESF) membukukan kinerja sebesar -1,89%, lebih rendah dibangingkan tolok ukur IDX ESG Leaders Index (IDXESGL) yang naik +11,27% pada periode yang sama. Penurunan kinerja ADESF disebabkan oleh alokasi underweight di sektor Bahan Dasar yang mengalami kenaikan sebesar +0,35% sepanjang periode Q4 2023.

 

Temukan solusi investasi kami atau hubungi kami

Dapatkan analisis insight terkini, agar Anda dapat cepat berinvestasi (Grow) dan terproteksi (Protect) dengan solusi terkurasi khusus untuk Anda di sini.

Grow and Protect

Topic

Explore more

Fund Insights
Sanggahan
 
PT Bank DBS Indonesia (“DBSI”) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan. Informasi di dalam publikasi ini diterbitkan oleh DBSI. Informasi ini berlandaskan pada informasi yang diperoleh dari sumber yang diyakini dapat diandalkan, tetapi DBSI tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan, aktualitas, atau kebenaran untuk tujuan tertentu. Pendapat yang diungkapkan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Setiap rekomendasi yang terkandung di sini tidak berkaitan dengan tujuan investasi secara spesifik, situasi keuangan dan  kebutuhan khusus dari penerima tertentu. Informasi ini diterbitkan hanya untuk informasi penerima dan tidak akan diambil sebagai pengganti pelaksanaan penilaian oleh penerima yang harus mendapatkan nasihat hukum atau keuangan terpisah. DBSI atau individu yang terkait dengan DBSI tidak bertanggungjawab atas kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kehilangan atau kerugian lain apa pun yang timbul dari penggunaan informasi apa pun di sini (termasuk kesalahan, kelalaian atau kekeliruan pemberian pernyataan di sini, lalai atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut, bahkan jika DBSI atau orang lain telah diberitahu tentang kemungkinannya. Informasi di sini tidak dapat ditafsirkan sebagai penawaran atau permintaan penawaran untuk membeli atau menjual surat berharga, kontrak berjangka, opsi atau instrumen keuangan lainnya atau untuk memberikan saran atau layanan investasi. DBSI, direktur, pejabat, dan/atau karyawan dapat memiliki posisi atau kepentingan lain dan  dapat mempengaruhi transaksi dalam sekuritas/surat berharga yang disebutkan di sini dan juga dapat melakukan atau berupaya melakukan perantaan, investasi perbankan dan layanan perbankan atau keuangan lainnya untuk perusahaan-perusahaan ini. Informasi di sini tidak dimaksudkan untuk disebarluaskan kepada, atau digunakan oleh, orang atau badan mana pun di yurisdiksi atau negara mana pun dimana distribusi atau penggunaannya akan bertentangan dengan hukum atau peraturan. Sumber untuk semua grafik dan tabel adalah CEIC dan Bloomberg kecuali ditentukan lain.