Tiket Anda
Not Interested

Sering Disepelekan, Sampah Elektronik Timbulkan Bahaya Serius

29 Julii 2019
#LiveKind

Seberapa sering dari kita yang mudah menggonta-ganti barang elektronik, misalnya handphone, hanya karena ada versi yang lebih baru? Lalu, apa yang biasanya kamu lakukan dengan barang yang lama? Menjual atau membuangnya?

Sampah elektronik atau e-waste merupakan limbah yang berasal dari alat-alat elektronik yang rusak, bekas, atau tidak dipakai lagi dan limbah jenis ini memiliki pertumbuhan paling tinggi setiap tahunnya. Nyatanya, sembarangan membuang sampah elektronik bisa menimbulkan bahaya serius.

1. Memiliki kandungan zat berbahaya

Setiap sampah elektronik mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti merkuri, mangan, timbal, lithium, dan kadmium. Sebagai material yang tak bisa diurai oleh alam, logam berat ini bisa mencemarkan dan merusak lingkungan jika tak ditangani dengan tepat.

2. Memicu kanker

Perlu diingat bahwa sampah elektronik punya karakter yang berbeda dengan sampah lainnya sehingga membakar bukanlah solusi terbaik. Jika terkena hawa panas, senyawa kimia dalam barang-barang elektronik ini bisa menciptakan senyawa baru yang lebih berbahaya, bahkan bersifat karsinogenik, alias bisa memicu kanker. Apabila senyawa ini terbawa melalui udara, tentu bisa dengan mudah mengontaminasi orang lain. Mengerikan, bukan?

3. Merusak ekosistem

Zat seperti merkuri bisa saja mengontaminasi ikan-ikan di laut yang dikonsumsi manusia sehingga akhirnya memicu penyakit kronis seperti gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, dan sistem reproduksi. Bahkan, ibu menyusui bisa saja menularkannya pada bayi melalui ASI. Jika sampah elektronik dicampur dengan sampah lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya di dalamnya bisa mencemari air dan tanah yang mengancam semua makhluk hidup serta lingkungan.

Yang perlu dilakukan

Selain menjual barang elektronik bekas ke orang yang lebih membutuhkan, kamu juga bisa memberikan sosialisasi pada teman dan keluarga akan seriusnya bahaya sampah elektronik. Kamu juga bisa mulai memisahkan sampah berbahaya seperti baterai bekas dengan memasukkannya ke dalam tempat khusus yang terpisah dari sampah rumah tangga, sehingga saat pengelola sampah datang, mereka sudah tahu untuk tidak mencampur sampah-sampah tersebut. Setelahnya, sampah elektronik akan dibawa ke tempat pengelola sampah B3 yang sudah memenuhi standar operasi.

Kamu juga bisa mengisi formulir pendaftaran melalui situs www.lingkunganhidup.jakarta.go.id untuk meminta petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengambil sampah-sampah yang sudah kamu kumpulkan. Pengambilan dilakukan gratis dengan syarat memiliki berat minimal 5 kg. Yuk, bantu ciptakan lingkungan yang lebih sehat!

Sumber:

https://inswa.or.id/

https://health.detik.com/ulasan-khas/d-1594162/banyak-yang-tidak-tahu-bahaya-buang-baterai-bekas