Tiket Anda
Not Interested

Protecting Our Species

21 Juni 2019
#LiveKind

Protecting the Species ada apa dengan species kita??

Yang Cleanomic maksudkan bukan spesies manusia yang dilindungi di sini, tapi spesies-spesies hewan yang mulai langka dan terancam punah. Tahukah kamu kalau jumlah hewan darat dan hewan laut sejak tahun 1970 telah turun sebanyak 40%? Sekitar seperempat terumbu karang dunia telah rusak dan tidak bisa dikembalikan ke kondisi semula, dan sebanyak tiga perempat  terumbu karang yang ada terancam terkena tekanan dari aktivitas lokal dan global.

Apa hubungannya dengan manusia?

Diperkirakan manusia telah memberikan dampaknya di 83% daratan bumi yang artinya telah memberikan dampak pula terhadap banyak jenis ekosistem, termasuk ekosistem tempat hidup jenis-jenis hewan yang langka. Bahkan, karena sangat besarnya dampak kegiatan manusia terhadap “pemusnahan” hewan dan tumbuhan ini, telah muncul perdebatan apakah mungkin kita sedang menghadapi mass extinction atau kepunahan massal seperti yang dihadapi bumi saat bertabrakan dengan asteroid jutaan tahun yang lalu. Namun, penyebabnya sekarang adalah kita, para homo sapiens alias manusia.

Kalau kamu masih naif atau beneran tidak tau apa saja kegiatan kita yang berdampak pada habitat hewan-hewan, ini sekilas beberapa diantaranya yaa:

  1. Eksploitasi hewan yang berlebihan, yaitu untuk makanan bila produksinya tidak dilakukan dengan cara yang sustainable (budi daya, selektif dan memperhatikan siklus hidup hewan), atau perdagangan satwa illegal misalnya untuk keperluan obat, makanan eksotik, atau dekoratif.
  2. Mengurangi luasan tempat hidup hewan, misalnya melalui penebangan liar hutan, dan perubahan habitat seperti mengubah hutan mangrove atau rawa liar.
  3. Kalau yang dua poin di atas masih terasa “jauh” dari kegiatan kita sehari-hari, poin ini mestinya bisa membuat kita sadar dan mau bergerak lebih jauh: Mengurangi kualitas lingkungan. Kenapa? Karena every little thing we do, kalau tidak hati-hati, pasti mempunyai andil dalam penurunan kualitas lingkungan. Misalnya saja belanja bahan makanan impor. Bahan makanan impor membutuhkan upaya transport yang besar, yang meningkatkan carbon footprintnya (masih ingat kan tentang si carbon footprint ini?). Dengan carbon footprint yang besar, kita menyumbang terhadap gas rumah kaca yang mencemari udara, yang menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global pada akhirnya akan mengganggu kehidupan para satwa. Atau, penggunaan produk pembersih yang tidak ramah lingkungan. Zat-zat kimia itu akan masuk ke badan air dan menyebabkan kualitas air menurun dan satwa air terganggu kehidupannya.

Omg, so what are we supposed to do?? Jangan panik (dan gak usah lebay, yah! hehe). Every little thing you do can also contribute to stop this bad effect. Kurangi terus hal-hal yang tidak baik, misalnya kurangi konsumsimu yang tidak berkelanjutan. Misalnya, kurangi produk yang tidak ramah lingkungan, kurangi produk sekali pakai dan yang langsung dibuang. Bisa juga loh dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, jika jarak yang ditempuh dekat jalan kaki aja tidak perlu pakai motor. Tidak hanya lebih sehat, bisa juga say hi dengan tetangga kamu yang kebetulan lagi di depan rumah.

Banyak banget yang bisa kita lakukan! Stay tuned di Cleanomic, nanti kita kan coba bahas beberapa bagian besar kegiatan yang bisa kita lakukan supaya kita bisa berkontribusi terus untuk perbaikan lingkungan.

*Sumber fakta dan (beberapa) informasi: (Protect Our Species, Primer and Action Toolkit, Earth Day Network, 2019)