Tiket Anda
Not Interested

Percayalah, Disukai Orang Lain Bukan Hal Terpenting Di Dunia

7 Februari 2019
#LiveWell

Bila ada salah satu teman yang sakit, Daniel akan berusaha datang ke rumahnya seraya membawa makanan. Daniel rela naik motor dari rumahnya di Bogor ke Jakarta saat menjemput pacarnya di bandara Soekarno Hatta. Ketika teman kerjanya menikah di Yogyakarta, ia menghabiskan 30 persen gajinya untuk pergi ke sana.

Kebiasaan Daniel berusaha menyenangkan dan berkorban demi orang lain bukan sesuatu yang asing bagi kita. Siapa, sih, yang enggak ingin disukai banyak orang? Banyak kesempatan yang mungkin didapatkan ketika orang memiliki penilaian positif terhadap kita. Bisa jadi berupa tawaran pekerjaan, ajakan nongkrong dan bantuan-bantuan lain yang berguna. Tapi terlalu berusaha disukai orang lain punya dampak yang berbahaya bagi kesehatan mental kita. Ada rasa letih secara emosional yang mendera serta ketakutan melakukan hal yang tidak disukai orang lain.

Margaret Thatcher pernah berkata, “If you just set out to be liked, you would be prepared to compromise on anything at any time, and you would achieve nothing.”

Mulai sekarang, ikhlaskan opini orang terhadap kita. Bukan bermaksud jadi cuek atau tidak menghargai orang lain. Tapi sadari bahwa opini orang lain berada di luar kendali kita. Tidak perlu stres. Tidak perlu parno. Karena ada 7 alasan penting kita tidak perlu cemas atas pendapat orang lain.

1. Nyaman dengan diri sendiri

Hal paling menyebalkan dari kegigihan menyenangkan orang lain adalah kita selalu berusaha menyingkirkan kepentingan diri sendiri. Seolah diri ini adalah orang yang paling tidak penting di dunia. Sehingga kita pun sulit merasa percaya diri. Tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Kalau kita bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan orang lain, maka lakukan hal yang sama pada diri sendiri.

2. Berani berkata, ‘Tidak.”

Terlalu banyak berkata, “Iya,” hanya akan membuat kita kecapekan. Adalah bagian dari hak azasi manusia untuk menolak bila merasa tidak nyaman atau tidak punya waktu melakukan sesuatu.

3. Memotivasi orang lain dengan ketegasan kita

Orang-orang sukses di dunia adalah mereka yang berpendirian kuat dan tidak peduli pendapat orang lain. Seperti Steve Jobs, Cara Delevingne, Beyonce, Mark Zuckerberg. Hal yang memotivasi mereka adalah meraih kesuksesan, bukan disukai orang lain.  

4. Bebas berpendapat

“Being unafraid of not being liked is the best way to be liked,” kata model terkenal asal Prancis, Ines de La Fressange. Pemikiran-pemikiran kreatif lahir dari cara berpikir yang mendobrak sekat-sekat konvensional. Singkirkan rasa takut dianggap negatif, keluarkan pendapat kita yang jujur. Siapa tahu ini solusi yang dinantikan. 

5. Berbuat kebaikan tanpa pamrih

Seringkali usaha untuk disukai orang lain datang dari harapan suatu saat nanti kita akan ditolong atau dibantu oleh mereka. Pertemanan yang sehat lahir dari ketulusan. Tidak ada ekspetasi yang berlebihan. Karena kita membantu saat kita bisa. Bukan karena memaksakan diri.

6. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin

Hitung waktu yang dihabiskan dalam seminggu dari usaha menyenangkan orang banyak. Bayangkan apa yang bisa kita lakukan dari waktu tersebut. Hadiah paling berharga yang kita berikan kepada orang lain adalah waktu. Jadi pertimbangkan masak-masak sebelum kita sia-siakan begitu saja. 

7. Lebih tahan banting

Perhatikan akun medsos para selebgram. Di bagian komennya pasti ada orang-orang iseng yang meninggalkan komentar negatif. Begitu pun para paparazzi yang tak kenal lelah memberitakan gerak-gerik mereka. Tapi ini justru yang menempa mental mereka lebih kuat. Haters gonna hate, kalau kata Taylor Swift. 

Daripada ribet mikirin orang lain, mending kita belanja untuk diri sendiri saat habis gajian. Hemat 8% sampai dengan Rp100.000,- di merchant-merchant E-Commerce favorit kamu dengan menggunakan semua Kartu Debit & Kartu Kredit digibank. Pilih barang-barang yang benar-benar kita sukai tanpa harus menanyakan pendapat orang lain. Seperti kata Tina Fey, “Do your thing, and don’t care if they like it.”