Tiket Anda
Not Interested

Membawa Tas Belanja Sendiri, Langkah Kecil Bernilai Besar untuk Bumi!

18 Juni 2019
#LiveKind

Membungkus belanjaan dengan kantong plastik adalah kebiasaan yang sangat umum ditemui. Kantong plastik harganya murah, ringan, praktis, dan tahan air. Kebiasaan ini kita turunkan dari generasi terdahulu hingga generasi terbaru. Menggunakan kantong plastik bukan hal yang salah dan tidak ada hal yang membuat kebiasaan ini harus dihentikan.

Hingga, beberapa tahun belakangan ini, banyak lembaga yang melansir data soal sampah plastik dan efeknya pada bumi tempat kita tinggal. Sampah bertambah, terus-menerus. Lalu  jumlahnya jadi luar biasa dan membebani tidak hanya daratan, tetapi juga lautan. Sebanyak 8 juta ton sampah plastik mengalir ke laut setiap tahunnya. Sampah plastik di laut ini terus terakumulasi, dan jika dibiarkan beberapa tahun ke depan diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak dari ikan di lautan.

Kantong plastik dimanfaatkan dalam waktu yang sangat singkat dan tidak banyak orang yang berniat menggunakannya kembali untuk kesempatan kedua. Ketika kantong plastik robek, nasibnya pun sudah bisa dipastikan jadi sampah. Kantong akan meluncur langsung ke tempat sampah dan menjadi satu dari miliaran kantong plastik yang mengotori lingkungan setiap tahunnya.

Membawa tas belanja sendiri saat bepergian adalah cara yang paling mudah untuk berkontribusi mengurangi sampah pribadi. Belum percaya kalau langkah sederhana ini bermanfaat mengatasi permasalahan sampah dunia? Sekarang coba hitung, dalam sehari berapa kali kita berbelanja dengan kantong plastik, membeli makanan/minuman dengan kemasan plastik, dan membuang bekas plastiknya ke tempat sampah? Menggunakan produk kemasan/kantong plastik memang praktis, tapi hal inilah yang membuat sampah pada bumi terus bertumpuk tak terkendali.

Data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sampah plastik di Indonesia itu luar biasa besar, mencapai 64 juta ton/tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Masih dari INAPLAS dan BPS, didapatkan pula data bahwa kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau jika ditimbang mencapai 85.000 ton kantong plastik.

Membawa tas belanja sendiri mungkin sulit dilakukan pada tahap awal. Dimulai dari niat yang kuat, hal ini harusnya lama-kelamaan tidak lagi membebani dan jadi kebiasaan. Intinya adalah disiplin. Gaya hidup modern yang sudah kita nikmati sekian lama memang menyenangkan, tetapi bayangkan bumi seperti apa yang kita wariskan ke generasi berikutnya jika gaya hidup ini kita teruskan. 

Tipsnya adalah, beli tas belanja yang sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu senang melihat tas dengan berbagai gambar atau warna tertentu, investasikan uangmu untuk membelinya pertama kali dan gunakan terus hingga tasnya rusak. Jika bawaanmu sehari-hari sudah cukup berat, pilihlah tas belanja yang ringan dan dapat dilipat hingga kecil agar bebamu tidak bertambah berat.

Membawa tas belanja sendiri pada akhirnya akan menguntungkanmu mengingat toko ritel dan swalayan sudah menetapkan biaya tambahan untuk tiap kantong plastik yang konsumen minta. Per 1 Maret 2019 lalu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memutuskan mengenakan tarif pada kantong plastik belanja minimal Rp200 per kantong. Tarif itu masih bisa naik. Aprindo memberikan keleluasaan pada para anggotanya untuk menyesuaikan harga kantong sesuai kebijakan masing-masing.

Kebijakan kantong plastik berbayar ini segera dan sudah mulai aktif di beberapa toko ritel terkemuka seperti Matahari, CircleK, Sogo, Ramayana, Yogya, Alfamart, dan Alfamidi. Selain itu, kebijakan serupa juga sudah berjalan cukup lama di Superindo.

Bagaimana? Apakah fakta-fakta di atas sudah menggugah niatmu untuk membawa tas belanja sendiri mulai sekarang? Yuk dicoba hari ini dan diulang kembali keesokan harinya. Tidak ada kebiasaan baik yang sia-sia. Lakukan sekarang dan sebarkan ke orang-orang di sekitarmu.