Tiket Anda
Not Interested

Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Sinyal Stres Dari Tubuh Yang Wajib Dikenali

28 November 2019
#LiveWell

Daftar tagihan plus cicilan, terjebak macet di jalan, berantem sama pasangan, tugas dari atasan, dan setumpuk pekerjaan yang belum selesai menjelang deadline. Enggak bisa dibantah, stres adalah bagian dari hidup kita, stres ada di mana-mana dan bisa muncul kapan saja. Sad.

Menurut situs penyedia informasi kesehatan terkemuka berbasis di Amerika Serikat, WebMD, sebenarnya sedikit stres bukanlah masalah. Tapi, ketika stres sudah berjalan lama, dan membuat kita sakit secara mental maupun fisik, itu yang harus segera ditangani. Nah, langkah pertama untuk menangani stres adalah mengenali sinyal-sinyal dari tubuh bahwa kita sedang mengalami stres.

Mungkin sebagian dari kita merasa tak pernah mendapat sinyal-sinyalnya. Padahal tubuh sudah sering memberi kode, terutama saat sudah di ambang batas. Cuma kita-nya saja yang terlalu sibuk ngarepin kode dari si dia, akhirnya enggak ngeh kalau lagi stres, deh. Di situs resminya, WebMD menuliskan bahwa mengenali tanda stres lebih sulit dari yang kita bayangkan. Kebanyakan dari kita sudah terbiasa dengan stres, hingga kita sering tidak tahu bahwa kita sedang stres sampai berada di titik puncaknya.

Apa Itu Stres?

Sebelum ngobrolin lebih jauh soal stres, kita pahami dulu maknanya. WebMD menjelaskan, stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi berbahaya, apakah itu nyata atau sebatas persepsi. Ketika kita merasa terancam, reaksi kimia terjadi di tubuh yang memungkinkan kita untuk bertindak dengan cara mencegah ‘kerusakan’. Reaksi ini dikenal sebagai ‘fight-or-flight’ atau respons stres. Selama respons stres terjadi, detak jantung kita meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah meningkat. Kita siap bertindak. Inilah cara kita melindungi diri sendiri.

Stres berbeda pada tiap orang. Apa yang menyebabkan stres pada kita mungkin tidak memicu stres si dia. Ada beberapa orang lebih mampu mengatasi stres dibanding orang lain. Kabar baiknya, tidak semua stres itu buruk. Dalam dosis kecil, stres malah bisa membantu kita menyelesaikan tugas dan mencegah kita ‘terluka’. Tubuh kita juga dirancang untuk menangani stres dalam dosis kecil. Tetapi, tidak untuk menangani stres yang kronis dalam jangka panjang. Enggak pernah merasa menerima kode dari tubuh kalau kita sedang stres? Oke, sebelum terlambat, kenali sinyal-sinyal stres yang mungkin sudah kita abaikan selama ini.

#1 Otot Terasa Berdenyut

Leher tegang? Bahu pegal? Dua hal tersebut merupakan tanda umum ketika kita stres. Majalah keluarga terkemuka, Reader's Digest, pada tahun 2018 mengungkapkan, efek samping yang umum dialami laki-laki biasanya ketika terasa nyeri punggung bagian bawah dan perempuan biasanya mengalami masalah di punggung bagian atas. Massage to the rescue!

#2 Sakit Kepala

Kepala ya, bukan kelapa. Krik, krik, krik. Sakit kepala karena stres biasanya seperti rasa sakit yang mengelilingi kepala kita. Hal ini terjadi ketika kita merasa tegang. Menurut WebMD, penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen, dapat membantu meringankan rasa sakit. Cara lainnya yang lebih baik adalah dengan melakukan olahraga pereda stres, seperti meditasi dan yoga.

#3 Berkeringat Lebih Dari Biasanya

Jika kita pernah harus memberikan presentasi dengan tangan yang berkeringat atau ketiak basah, ini berarti kode dari tubuh kalau kita sedang stres. Keringat berlebihan akibat stres ini dikenal dengan nama hiperhidrosis. Cobalah beberapa trik pengontrol stres, seperti menarik napas dalam dan membuangnya perlahan berulang kali, atau mendengarkan musik yang menenangkan sebelum melakukan hal-hal yang bisa membuat kita tegang.

#4 Bolak-Balik Ke Kamar Mandi

Sinyal yang satu ini diungkapkan oleh Everyday Health Group, perusahaan media digital media yang fokus pada artikel seputar kesehatan dan berbasis di New York. Bila kita mengalami gangguan di perut, seperti kram atau keinginan untuk pergi ke kamar mandi di waktu-waktu tertentu (misalnya menjelang presentasi), kemungkinan kita sedang dalam kondisi stres.

Menurut Everyday Health Group, kecemasan dapat menyebabkan masalah pencernaan. Ketika stres mengaktifkan respon ‘flight or fight’ di sistem saraf pusat kita, pencernaan berhenti bekerja karena sistem saraf pusat mematikan aliran darah. Sehingga, memengaruhi kontraksi otot-otot pencernaan dan mengurangi sekresi (pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif) yang diperlukan untuk pencernaan.

#5 Mudah Lupa

Waspadalah kalau kita sering lupa password email, PIN ATM, alamat rumah, ketinggalan barang, dan lupa kalau punya utang. Eh, yang terakhir ini lupa beneran, kan? Jangan disengaja ya. Kantor berita terkemuka di Amerika Serikat, CNN, pernah mengungkapkan, kalau stres kronis dapat mengurangi memori spasial, yaitu bagian dari pikiran yang membantu kita dalam mengingat lokasi, objek, dan benda-benda duniawi lainnya.

Biasanya, sih, stres bisa mereda ketika kita mendapat kabar baik atau hal-hal menyenangkan lainnya. Jangan cuma menunggu, sesekali coba ‘kejar’ sendiri, yuk. Misalnya, kalau kamu merasa beban pekerjaan di kantor terus bertambah, kenapa enggak coba minta naik gaji yang sesuai dengan load kerja? Contek caranya di artikel 6 hal yang bisa kita lakukan untuk naik gaji ini.

Terus, kalau stres enggak kunjung reda dan malah membuat fisik kita jadi sakit, gimana? Mungkin ini pertanda kalau kita harus mengecek tubuh kita ke dokter dan tes laboratorium. Jangan kuatir, dengan memakai Kartu Kredit Digibank di Laboratorium Klinik Prodia kita bisa menghemat hingga 15%, lho. Cek promonya di sini, ya.