Tiket Anda
Not Interested

5 Hal Wajib Tahu Bagi Fresh Graduates Saat Pertama Kerja

7 Februari 2019
#LiveSmart

Seorang teman, sebut saja namanya Anya, berkata pada saya tentang kegundahannya setelah bekerja di perusahaan startup sehabis lulus. “Aku enggak nyangka ternyata jadi digital marketing itu tekanannya kuat, ya. Kupikir pengalaman jadi admin medsos sudah bisa mempersiapkan aku bekerja,” Lalu ia bercerita tentang perlakuan atasannya yang sering menghubunginya di luar jam kerja untuk menyelesaikan masalah di pekerjaan. Ditambah lagi budaya kerja startup yang serba cepat dan dinamis.

Pengalaman berorganisasi dan magang memang berguna untuk setidaknya paham kemampuan yang dibutuhkan saat bekerja. Akan tetapi dunia kerja jauh berbeda dibandingkan dunia kampus. Motivasi kita yang sudah segunung itu kadang terpelatuk karena gegar budaya kerja. Di antara sekian banyak aspek dalam pekerjaan yang harus diketahui, berikut 5 hal yang harus menjadi prioritas bagi fresh graduates saat pertama kerja. 

1. Memahami dan menghargai industri kerja

Selain mengerti ruang lingkup pekerjaan, jangan malas memahami lika-liku industri bisnis yang digeluti perusahaan. Saya pernah bekerja di institusi pendidikan dan menemukan banyak ‘kekagetan’ karena regulasi yang cukup ketat mengatur pola bisnisnya. Kerja di agensi iklan? Pahami bedanya sistem di agensi iklan multinasional dan lokal, jenjang karir serta prospek bisnisnya di masa akan datang. Perbanyak membaca info dan bertukar pikiran dengan teman-teman dari industri yang sama. Dengan begitu kita pun bisa memutuskan mau lanjut terjun di bidang ini atau melanjutkan ke sektor lain.

2. Jangan Takut Salah

 Sebagai pekerja baru, kita berusaha selalu berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan. Dari soal pekerjaan sampai hal-hal kecil, seperti jangan sampai menumpahkan air minum di karpet kantor. Mentang-mentang anak baru, kita percaya kesalahan kecil bisa bikin reputasi rusak, malah sampai dipecat. Ini sering memberikan dampak kita jadi enggak PD melontarkan ide atau melakukan kreativitas tertentu. Nyatanya pengalaman gagal justru bikin kita terus belajar dan enggak gampang puas. Jangan takut membuat kesalahan selama bukan sesuatu yang melanggar peraturan perusahaan, seperti korupsi atau plagiat. Puaskan diri kita menuangkan ide dan kreativitas yang ada di kepala. Bisa jadi salah satu ide itu yang akan membuat produktivitas kita makin meroket.

3. Tahan Bantingan

Seiring dengan skill ‘jangan takut salah,’ sangat penting mengasah kekuatan tahan bantingan. Diomelin bos? Pahami yang menjadi kesalahan kita, tapi tak perlu mengambil hati kata-kata negatif dari bos. Tanya pada teman-teman kerja yang sudah senior, pasti ada masanya mereka pernah diomelin bos dan merasa sangat sedih atau kesal tingkat dewa. Omelan bos adalah suatu hal yang sudah biasa. Begitu pula kegagalan lain, seperti tidak mencapai target KPI. Gagal itu bagian dari kehidupan yang bisa menjadi pemicu motivasi. Kata penulis Inggris kenamaan, HG Wells, if you fell down yesterday, stand up today.

4. Percaya Diri Tapi Tetap Rendah Hati

Hindari menjadikan alasan ‘anak baru’ untuk minta diajari terus-terusan. Buktikan kita fast learner yang memiliki rasa percaya diri tinggi. Lebih baik lagi bila kita dengan cepat mampu mengerjakan suatu hal tanpa harus dikontrol berlebihan oleh pimpinan.  Ini tanda kita tipe orang yang reliable dan memiliki integritas tinggi. Tapi satu hal yang perlu diingat, seberapa pun keren kemampuan kita, tetap miliki rasa rendah hati. Climb the mountain so you can see the world, not so the world can see you.

5. Menghargai orang lain

Roda perusahaan mampu berputar berkat kerja sekelompok orang. Ada tujuan bersama yang ingin dicapai. Inilah yang menyebabkan pemimpin harus memiliki kemampuan memotivasi orang-orang di sekitarnya. Sejak pertama kerja, kita harus mulai menyadari pentingnya mengasah kemampuan bersosialisasi dalam setting profesional. Rekan kerja A mungkin saja menyebalkan, tapi karena kita harus bekerjasama dalam suatu proyek, maka tetap fokus pada tujuan kerja. Ya bukan berarti kita harus menjadi ‘penjilat’ tapi usahakan membangun rasa saling menghargai dan menghormati dengan siapapun di tempat kerja. Kita tidak akan pernah tahu bila suatu saat nanti akan membutuhkan bantuan mereka di mana pun berada.

Di kantor tertentu, anak baru kerap diminta menraktir teman-teman kerja saat menerima gaji pertama. Agak nyebelin, sih. Tapi anggap saja sebagai usaha ‘melancarkan’ persahabatan. Mumpung masih ada Program Top Up MTIX via digibank & Dapatkan Ekstra 50 Ribu Rupiah! Program Top Up MTIX adalah program yang memberikan ekstra Saldo MTIX sebesar Rp 50.000,- untuk setiap transaksi Top Up MTIX minimal Rp200.000,- yang dilakukan melalui menu transaksi isi ulang kartu cinema pada Aplikasi digibank by DBS.