Tiket Anda
Not Interested

Ragam Sayuran untuk Diet Sehat dan Aman Dikonsumsi

5 Juli 2018
#LiveWell

Sayuran Untuk Diet yang Mudah Ditemui dan Bakalan Bikin Perut Kamu Terasa Kenyang Lebih Lama.

Siapa sih yang gak pengen punya tubuh yang sehat dengan bentuk yang ideal? Olahraga untuk menurunkan berat badan atau membentuk badan sudah dilakukan. Berarti yang sekarang harus kamu lakukan adalah mengatur asupan makanan supaya tetap sehat, yaitu dengan mengkonsumsi buah dan sayuran untuk diet sehat.

Pola makan yang baik sangat menentukan hasil dari diet yang kamu lakukan. Asupan gizi yang cukup dapat mencegah badan kamu malnutrisi ketika diet. Sayuran untuk diet apa sih yang dianjurkan dikonsumsi ketika diet? Berikut adalah 5 jenis sayuran yang baik untuk diet kamu:

1. Selada

Selada merupakan sayuran yang rendah kalori dan rendah karbohidrat, sangat cocok untuk dijadikan sayuran untuk diet. Selain itu, selada kaya akan nutrisi seperti kalium, kalsium, folat, zat besi, serat, dan vitamin. Makan selada dapat menjaga kesehatan jantung karena memiliki nutrisi seperti kalium yang mencegah kenaikan tekanan darah. Selain itu kandungan folat di dalamnya juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Ada banyak jenis selada. Di antaranya ada iceberg dan romaine. Selada umumnya dikonsumsi mentah, bisa sebagai lalapan atau dijadikan isi untuk campuran salad. Salad ini selain dijadikan sebagai appetizer juga dapat sebagai cemilan sehat pengganti makanan berat. Karena mengandung nol lemak, bisa sering-sering makan selada deh. Supaya gak bosen, imbangi dengan sayuran lainnya yes!

Selada merupakan sayuran yang rendah kalori dan rendah karbohidrat.

2. Brokoli

Alasan kenapa brokoli menjadi sayuran yang baik untuk diet adalah karena mengandung serat yang tinggi sehingga dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama. Brokoli sering dikomsumsi orang yang diet rendah karbohidat karena mengandung karbohidrat kompleks. Jadi sangat cocok dikonsumsi orang yang tidak atau sedikit makan nasi namun tetap ingin mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

Brokoli masuk ke dalam golongan sayuran krusiferus (cruciferous vegetables), bersama kale, kubis, dan kembang kol. Sayuran krusiferus mengandung substansi glukosinolat. Beberapa jenis senyawa glukosinolat ini dapat menjadi anti kanker, sehingga brokoli masuk sebagai salah satu sayuran yang dapat menghambat pertumbuhan kanker.

Namun, ada senyawa glukosinolat lainnya yang disebut goitrogen ini dapat mengganggu produksi kelenjar gondok atau tiroid sehingga tidak disarankan dikonsumsi oleh penderita hipotiroid. Jangan khawatir, memasak atau memanaskan sayuran krusiferus akan menonaktifkan senyawa goitrogen tersebut, sehingga aman untuk dikonsumsi orang yang menderita gangguin tiroid. Tentunya juga dengan membatasi asupan harian dengan jumlah secukupnya saja.

Brokoli mengandung serat tinggi sehingga dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama.

3. Bayam

Seperti yang kita tahu, bayam adalah sayuran yang mengandung zat besi yang tinggi. Sayur bayam sangat disarankan bagi penderita anemia atau darah rendah untuk mengonsumsinya sebagai sayuran penambah darah. Sayur bayam juga mengandung berbagai macam mineral, vitamin, serat, dan antioksidan yang tinggi. Kandungan vitamin A dan K di dalam bayam mampu meningkatkan proses metabolisme dengan melancarkan proses peredaran darah di dalam tubuh.

Di Indonesia, bayam umumnya disayur bening. Namun saat ini ragam olahan bayam menjadi lebih bervariasi, misalnya ditumis, dimasak bersama pasta, dijadikan kripik bayam, ataupun diolah menjadi smoothies sehat. Untuk kamu yang sedang diet ataupun butuh asupan zat besi yang tinggi, mengkonsumsi sayur bayam sangat dianjurkan lho!

Bayam merupakan sayuran yang mengandung zat besi tinggi.

4. Sawi Putih

Sawi putih atau sering dikenal sebagai sawi cina merupakan salah satu jenis sayuran yang bagus untuk diet. Sawi putih mengandung kalsium, kalium, magnesium, dan kaya akan vitamin K, vitamin A, dan vitamin C. Selain itu, sawi putih juga mengandung zat anti oksidan dan anti inflamasi yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Anti inflamasinya juga dapat tubuh terhadap peradangan, sehingga dapat mencegah penyakit seperti arthritis.

Di negara lain seperti Korea dan Cina, sawi putih ini biasa difermentasikan menjadi makanan sejenis asinan seperti kimchi.  Di Indonesia sawi putih ini biasanya dimasak dengan kuah bening atau ditumis seperti capcay.

Sawi putih juga mengandung goitrogen, sama seperti brokoli. Jadi untuk kamu yang mengalami  seperti hipotiroid, disarankan membatasi mengonsumsi sawi putih ini; sedangkan untuk kamu yang mengalami hipertiroid, rasanya aman saja untuk mengkonsumsinya.

Sawi putih mengandung zat anti oksidan dan anti inflamasi yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.

5. Rumput Laut

Rumput laut bukan cuma nori lho! Rumput laut adalah alga atau ganggang laut (biasanya jenis yang cokelat, hijau, dan merah) yang dapat dimakan, dan sudah dijadikan makanan di Cina, Korea, dan Jepang sejak zaman prasejarah. Saat ini rumput laut digolongkan menjadi makanan super karena kaya akan vitamin dan mineral.

Rumput laut, terutama jenis kelp merupakan sumber terbaik untuk yodium yang baik dikonsumsi untuk penderita hipotiroid. Rumput laut mengandung kalsium, omega-3 asam lemak, berbagai macam vitamin (vitamin A, B12, B6, C, dan K) dan mineral lainnya. Rumput laut juga merupakan sayuran yang mengandung zat besi, selain itu rendah kalori dan memiliki serat yang tinggi sehingga bagus untuk dijadikan sebagai sayuran untuk diet.

Rumput laut mengandung kalsium, omega-3 asam lemak, berbagai macam vitamin (vitamin A, B12, B6, C, dan K) dan mineral lainnya.