Tiket Anda
Not Interested

Begini Caranya Ngomongin Uang Dengan Calon Pasangan Hidup

28 November 2018
#LiveSmart

Enggak usah munafik, cinta saja tak cukup.

Uang masih tabu dibicarakan meskipun faktanya, hal ini sering menjadi penyebab utama pasangan suami istri berpisah. Mungkin karena kemampuan finansial kita saat ini belum mumpuni atau ada perasaan tidak enak menanyakan keadaan keuangan pasangan. Mungkin kita takut hubungan bisa terancam bubar. Mungkin kita juga berpandangan uang bukan sesuatu yang penting dan apapun problem yang berkaitan dengannya akan terselesaikan seiring berjalannya waktu.

Tapi kita juga harus jujur pada diri sendiri dan pasangan, bukan cinta yang akan membayar KPR, beli popok untuk anak dan membuat dapur ngebul. Financial compatibility atau kecocokan sikap keuangan akan sangat menentukan masa depan hubungan kita dan pasangan. Financial compatibility sama pentingnya dengan kemampuan kita dan pasangan berkompromi atau menyelesaikan konflik. Meskipun begitu, harus diingat ini bukan berarti kita mencampakkan seseorang karena kemampuan keuangannya tidak sesuai standar. Menyamakan persepsi tentang keuangan sebagai pasangan akan membangun fondasi hubungan yang kuat di masa akan datang.

Jadi enggak perlu ciut, berikut caranya ngomongin keuangan dengan calon pasangan hidup:

1. Pastikan sudah siap

Setiap pasangan memiliki fasenya masing-masing. Enggak perlu terburu-buru ngomongin soal uang dulu. Di beberapa bulan awal atau setahun pertama kita bisa mengobservasi sikapnya terhadap keuangan. Dia paling mudah tergoda membeli barang apa? Adakah hobi yang menyita sebagian besar uangnya? Dia menyisihkan gajinya setiap bulan untuk kebutuhan apa saja?

2. Mulai dengan santai

Komunikasi tentang keadaan keuangan bisa dimula secara santai. Misalnya, “Aku bersyukur banget tagihan kartu kreditku akhirnya lunas dua minggu lalu. Terakhir itu tagihanku jumlahnya Rp 5 juta. Tagihan kartu kredit kamu berapa?” Kalau ternyata pasangan masih merasa tidak nyaman, maka tahan diri kita.

3. ‘Telanjang’ tentang uang

Ketika hubungan sudah semakin serius, cari waktu yang tepat untuk membicarakan keuangan. Inilah fase yang disebut Erin Lowry dari Broke Millenial sebagai financially naked. Saling berkomunikasi tentang tabungan yang dimiliki, gaji, utang, tagihan bulanan.

Singkirkan rasa sungkan berbagi tentang keuangan. Kita pasti enggak mau dapat ‘hadiah’ pernikahan berupa utang pasangan yang harus dibantu, kan? Jadi bukalah diri masing-masing sejujur mungkin, apapun konsekuensinya. Ini memang akan menjadi tes yang cukup sulit bagi hubungan. Apakah kita siap menerima kenyataan bahwa pasangan memiliki utang kartu kredit yang banyak? Apakah pasangan mampu mengerti bahwa kita tetap harus jadi ‘tulang punggung’ keluarga saat sudah menikah? 

Percayalah, tidak ada orang yang sempurna dalam soal keuangan. Kita juga enggak perlu punya sikap yang sama terhadap keuangan (contoh, harus sama-sama suka berhemat), tapi kita dan pasangan harus memantapkan niat untuk berkompromi menyelesaikan masalah atau merencanakan keuangan bersama-sama.

4. Tujuan keuangan bersama

Sekarang saatnya berbagi tujuan keuangan bersama. Setidaknya untuk setahun pertama masa pernikahan. Pengin punya rumah? Mau segera punya anak? Pengin bulan madu ke Eropa? Di sini kelapangan hati dan kemauan berkompromi menjadi penentu keberhasilan hubungan. Ada pasangan yang memilih menunda punya anak karena sang suami masih harus membantu biaya perkuliahan adiknya selama dua tahun ke depan. Ada pasangan yang ingin segera punya anak dan bersedia berhemat untuk tabungan pendidikan.

5. Strategi menyatukan keuangan bersama

Ini lebih dari sekadar membuka rekening bank bersama. Tapi juga memiliki laporan keuangan bersama. Misal, sebanyak Rp 5 juta dari gaji suami akan dipakai untuk sewa apartemen. Lalu Rp 2 juta dari gaji istri dipakai membayar listrik dan cable TV. Kemudian bulan depan, suami berniat pergi bersama teman-temannya ikut tour Vespa di Bali, apakah ini akan memotong pendapatan bersama? Strategi ini dibuat agar kita dan pasangan sama jelas dalam hal pengelolaan keuangan. Supaya pengaturan keuangan bersama lebih mudah, Aplikasi digibank by DBS punya fitur Spending Tracker yang  akan memantau semua transaksi kita. Lebih mudah dan lebih terencana.

Walaupun sudah berusaha menerapkan langkah-langkah di atas, kita dan pasangan mungkin saja tetap tidak memiliki rencana keuangan yang solid. Tapi bukan itu yang terpenting. Pada dasarnya ketika kita memilih pasangan hidup, maka pasti keputusan keuangannya akan mempengaruhi kita, begitu pun keputusan kita terhadapnya. Selamat menyongsong masa depan bersama!