Tiket Anda
Not Interested

Wahai Perempuan, Lakukan 11 Hal Ini Agar Berani Traveling Sendirian Oleh: Trinzi Mulamawitri

2 Juli 2018
#LiveAwesome

Pengalaman pertama saya liburan sendirian terjadi secara tidak sengaja. Saat itu saya sebetulnya pergi bersama sahabat ke Turki.

Tetapi karena suami dan anaknya mendadak harus dirawat di rumah sakit, ia harus pulang di hari ketiga. Jadilah saya melanjutkan perjalanan sendirian selama seminggu ke depan di Turki dan Jordania.

Apa yang terjadi? Well, terlepas dari dikuntit lelaki yang menyewakan unta saat di Petra, Jordania, sebetulnya semua berjalan aman-aman saja. Malah saya punya kesempatan lebih banyak berkenalan dengan orang baru. Sejak itu saya tidak lagi berpikir bahwa traveling sendirian bagi perempuan itu sesuatu yang mengerikan dna membahayakan.

Traveling sendirian seharusnya aman bagi perempuan maupun lelaki. Ancaman kekerasan yang membayangi perempuan saat dia berada di tempat yang asing memang sangat mungkin terjadi. Tapi siapa yang bisa menjamin ketika perempuan hanya berkutat di tanah air maka akan dijauhkan dari kejahatan? Survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 30 Maret 2017, menyebutkan, 1 dari 3 perempuan Indonesia usia 15-64 tahun pernah menjadi korban kekerasan, baik fisik maupun seksual. Sebagian besar pelakunya dari orang yang dikenal, seperti pasangan, guru, mertua.

Sama seperti lelaki, perempuan berhak menjelajah dunia. Melihat pemandangan baru. Bertemu orang-orang yang berbicara dalam bahasa berbeda. Mempelajari sejarah negara lain. Memahami budaya yang sebelumnya tak diketahuinya. Jeanne Baret, traveler perempuan asal Prancis di tahun 1768 harus menyamar menjadi lelaki agar bisa menaiki Kapal Angkatan Laut Prancis untuk mengelilingi dunia. Sekarang sudah tahun 2018, masa sebagai perempuan, kita masih takut traveling sendirian? Nih, 10 hal yang bisa kita lakukan untuk memupuk keberanian kita.

1. Berikan itinerary perjalanan pada orang yang dipercaya.

Sewaktu bepergian selama dua bulan ke Amerika Latin sendirian, saya menuliskan rencana perjalanan yang di dalamnya terdapat tanggal, nama dan nomor telepon penginapan serta nama dan jadwal pesawat yang sudah di-booking. Saya memberikan rencana perjalanan tersebut ke Mama sehingga dia bisa tahu keberadaan saya dan siapa yang harus dihubungi bila ada masalah. Informasi ini sangat berguna terutama bila kita hanya mengandalkan wifi untuk menghubungi orang lain.

2. Selalu simpan nomor-nomor penting untuk keadaan darurat

Ketika berada di luar negeri, simpan nomor telepon polisi dan kedutaan Indonesia di negara tersebut.

3. Terbuka berkenalan dengan orang baru, tapi tetap jaga kewaspadaan

Tolong ubah pandangan yang bilang traveling sendirian membuat kita kesepian karena harus serba hati-hati. Ini pandangan yang salah banget, sih. Kita tetap bisa berkenalan dengan orang-orang baru, kok. Misal dengan mereka yang menginap di hostel yang sama. Enggak ada salahnya membuka percakapan lebih dahulu atau mengajak mereka makan bareng. Tapi tetap nyalakan radar keamanan kita. Bila ada orang yang membuat kita enggak nyaman, maka jangan ragu untuk menghindarinya.

4. Hindari keluar larut malam sendirian

Bila ingin menikmati keadaan suatu daerah di malam hari, cari teman yang bisa dipercaya untuk pergi bareng.

5. Hindari mengkonsumsi minuman keras atau zat yang memabukkan sendirian

Kalau sampai tak sadarkan diri, siapa kira-kira yang bakal menolong kita? Bukannya ditolong, malah sangat mungkin dimanfaatkan orang lain.

6. Berpakaian sesuai norma setempat

Sebetulnya saya enggak suka aturan ini. Tapi mari kita simpan perdebatan otoritas tubuh versus kemampuan lelaki mengontrol hawa nafsunya di lain kesempatan. Ketika berada di daerah lain, maka sebaiknya kita berusaha menghormati adat istiadat yang berlaku.

7. Pilih penginapan yang berada di tempat strategis

Mungkin sedikit lebih mahal, tapi kita bisa jalan kaki mencapai tempat-tempat wisata yang diinginkan. Biasanya daerah pusat pun memiliki tingkat keamanan lebih baik daripada yang lain.

8. Bawa alat pengaman

Pepper spray, peluit, pisau lipat, gunting, atau apapun yang membuat kita merasa lebih aman jalan sendirian.

9. Usahakan memiliki koneksi telepon dan internet yang selalu terhubung

Seringkali kita pengin lebih hemat dengan mengandalkan wifi untuk online. Tapi ketika akan berada di luar negeri lebih dari tiga hari, ada baiknya nyalakan saja fitur roaming internasional. Yes it is extra money, but it is also extra safety

10. Dengarkan intuisi kita

Intuition is not from outer space; it’s from inner space, ujar Marcia Reynolds Psy, D. Tarik napas panjang dan tenangkan pikiran. Apabila ada suara-suara yang mengingatkan agar kita berhati-hati menghadapi lelaki yang dikenal dari ikut free walking tour siang tadi, maka tak perlu mengiyakan ajakannya makan malam.

11. No is no.

Jangan ragu menjadi tegas. No is no. Yes is yes. Rasa ragu yang muncul biasanya peringatan intuisi, sehingga lebih baik katakan tidak. Your safety is a priority.

I am sorry girls, memang masih panjang perjalanan agar dunia menjadi tempat yang lebih aman bagi perempuan *group hug. Tapi yakinlah, perempuan adalah makhluk cerdas dan tegar yang selalu punya cara untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya meskipun dikepung nilai-nilai patriarki selama berabad-abad lamanya.