Tiket Anda
Not Interested

Penting Buat Pasutri Muda! 5 Tanda Kantor Kita Family Friendly

6 Mei 2019
#LiveWell

Photo by Sai De Silva on Unsplash

Bagi pekerja yang menikah dan ingin punya anak, memiliki kantor yang mendukung keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan sangat penting. Terutama buat perempuan yang memilih jadi ibu atau calon ibu. Ketika masa menyusui, adalah sangat tidak manusiawi bila ibu harus memompa ASI di gudang karena tidak ada ruang laktasi.

Sebuah studi yang dilakukan aplikasi pengasuhan orangtua Winie dan marketplace online The Mom Project menunjukkan bahwa alasan paling kuat ibu memutuskan berhenti dari pekerjaannya adalah fleksibilitas jadwal kantor. Durasi tiga jam pulang balik kantor berarti kehilangan quality time bersama anak sebanyak 21 jam setiap minggunya. Bayangkan bila si anak masih berusia kurang dari setahun dan masih menyusui.

Kantor yang family friendly atau ramah keluarga juga penting bagi ayah dan calon ayah. Pembagian tugas rumah tangga jadi lebih mudah dan anak pun mendapat pengasuhan yang seimbang dari kedua orangtuanya. Jadi, buat kita pasangan suami istri yang hendak atau sudah memiliki anak, perhatikan 5 tanda kantor yang family friendly berikut ini.

1. Fleksibilitas

Sebuah perusahaan infrastruktur telekomunikasi di Jakarta memiliki kebijakan remote working sehari dalam seminggu bagi pegawainya. Selain itu juga ada flexitime yaitu jadwal masuk dan pulang yang bisa diatur. Sehingga pegawai bisa atur waktu kerja bila ada keadaan darurat, seperti anak sakit. Riset membuktikan motivasi kerja kita justru semakin naik ketika bekerja di perusahaan yang memberikan kepercayaan semacam ini.

2. Dukungan bagi ibu menyusui

Fasilitas ruang laktasi sering diremehkan oleh perusahaan karena dianggap buang-buang tempat. Ibu yang sedang menyusui sering disuruh melipir ke ruang kerja yang kosong bahkan lebih parah lagi ke WC. Bila suatu perusahaan memiliki ruang laktasi, bisa dipastikan mereka juga mafhum saat seorang ibu harus minta izin memompa ASI. Harap diingat, anak cerdas dan sehat kuncinya dari ASI.

3. Cuti ayah

Indonesia memiliki kebijakan dua hari cuti bagi ayah yang istrinya baru melahirkan. Jujur saja, dua hari itu enggak cukup untuk membantu istri memulihkan kondisi sekaligus turun tangan merawat bayi. Beberapa perusahaan di negara kita sudah mulai menerapkan cuti lebih dari dua hari bagi ayah.  Seperti Johnson and Johnson yang mulai Agustus 2017 memberikan hak dua bulan cuti bagi ayah. Bahkan kalangan pemerintah, seperti Pemprov Aceh pun memberikan cuti selama 14 hari. Ayah sangat berhak melibatkan diri kepada pertumbuhan keluarga, terutama di saat krusial ketika anaknya masih berusia beberapa hari.

4. Suasana kantor ramah keluarga

Kadang kala tidak ada yang bisa membantu mengasuh anak kita sehingga harus dibawa ke kantor. Pastikan kantor memiliki kebijakan yang membolehkan pegawainya membawa anak ke tempat kerja. Lebih bagus lagi bila perusahaan punya acara yang turut melibatkan anak dan pasangan.  Seperti, acara outing bersama keluarga. 

5. Bantuan tempat pengasuhan anak

Perusahaan yang memiliki tempat pengasuhan anak bagi pegawainya masih sangat langka. Contoh, daycare milik Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta Pusat. Pegawai bisa tenang bekerja karena anak berada dalam pengasuhan yang didukung perusahaan. Tapi realistis saja, point nomor lima ini memang masih sulit ditemukan. Jadi tidak perlu menjadi harga mati saat melamar ke perusahaan tertentu.

Waktu bekerja delapan jam sehari patut dibayar dengan quality times bersama keluarga kala wiken. Gunakan kartu kredit dan debit Digibank untuk menikmati diskon 20 persen menginap bersama keluarga di semua cabang Best Western Hotels.