Tiket Anda
Not Interested

Kamu Tidak Sendirian, Ini 5 Cara Minta Tolong Saat Merasa Depresi

2 Juli 2018
#LiveWell

Bulan Mei didaulat sebagai #mentalhealthawarenessmonth oleh berbagai organisasi sosial di dunia.

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kesadaran tentang kesehatan mental yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sekaligus menghentikan diskriminasi dan stigma bagi mereka yang memiliki gangguan jiwa. Apalagi sekarang ancaman ketidakseimbangan emosional semakin mewabah dengan maraknya cyber bullying, diskriminasi LGBTQ, dan insecure karena melihat pencapaian orang lain di medsos. Riset Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan ada 6% dari populasi Indonesia atau sekitar 14 juta orang yang memiliki gejala depresi dan kecemasan.

Pada dasarnya kita juga tidak bisa sembarangan menganggap diri sendiri depresi. Butuh analisis dari profesional, seperti psikolog atau psikiater. Tapi berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM-V), jika terjadi kemunculan atas setidaknya lima gejala dari set gejala berikut selama dua minggu berturut-turut, maka kita boleh curiga sedang mengalami depresi:

- Merasa sedih atau kosong

- Kehilangan minat beraktivitas

- Nafsu makan atau berat badan terganggu

- Gangguan masalah tidur. Menjadi insomnia atau malah tidur terlalu lama dari biasanya.

- Merasa lelah atau tidak berenergi

- Merasa tidak berharga

- Sulit berpikir atau konsentrasi

- Berpikir tentang kematian atau mencoba bunuh diri

Bila kita merasakan tanda-tanda di atas, ada lima cara minta tolong saat merasa depresi:

1. Cari Tahu Siapa Yang Harus Kita Minta Pertolongan

Teman yang enak diajak hangout belum tentu tepat untuk memberikan dukungan emosional. Pilih teman atau keluarga yang bisa kita percaya. Mereka yang sabar saat kita curhat berjam-jam. Mereka yang tidak akan men-judge diri kita dan akan membantu mencari solusi permasalahan yang dihadapi.

2. Berusaha Berkomunikasi Dengan Orang Lain

Ketika depresi, seringkali kita memilih bersembunyi di gua daripada keluar bertemu orang lain. Seberapa pun kuat godaan ini, kita harus berusaha setidaknya menelepon dan berbicara dengan orang yang kita percaya. Ini juga membantu untuk tahu bahwa kita tidak sendirian.

3. Mulai dengan, "Aku sedang butuh teman curhat."

Memang sulit mengutarakan semua gejolak emosi yang sedang dirasakan. Tapi kita bisa mulai dengan hal yang sederhana seperti mengatakan sedang ingin menceritakan sesuatu yang mengganggu pikiran.

4. Tak semua orang akan bersikap seperti yang diinginkan

Mungkin saja ada yang menganggap kita sedang ‘lebay.’ Atau ada yang menyuruh kita memperbanyak doa. Tidak semua orang tahu bagaimana menghadapi orang yang sedang mengalami gangguan emosional. Tapi ini bukan berarti mereka tidak peduli. Mereka yang mengerti keresahan yang kita rasakan akan berusaha membantu sebaik mungkin agar kita mendapat bantuan yang tepat.

5. Gunakan quotes yang dirasa mewakili perasaan

Bila sulit mengungkapkan dalam kata-kata, kita bisa mencari quotes yang mewakili gejolak perasan. Akun Instagram seperti https://www.instagram.com/depression.quoteszz/ dan https://www.instagram.com/surrender.sadness/ bisa menjadi referensi.

Meminta pertolongan orang lain itu bukan tanda kita lemah. Karena langkah pertama untuk sembuh dari gangguan emosional adalah mengakui bahwa kita butuh pertolongan. Ingat, kita tidak sendirian.