Inbox email, beres. Status 'Out of office', aktif. Laptop, shut down. Kamu bebas. Tapi, benarkah begitu kenyataannya?-
Sebelum ngobrolin trik menggunakan cuti akhir tahun dengan maksimal, kamu perlu tahu dulu kalau cuti adalah hakmu yang wajib diberikan oleh perusahaan. Salah satu peraturan tentang cuti tahunan karyawan swasta yang terbaru, dijelaskan pada UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020.
UU ini terdiri atas 15 bab dan 186 pasal dan di dalamnya mengatur mengenai ketenagakerjaan hingga lingkungan hidup. Pada pasal 79 ayat (3), terdapat aturan pemberian cuti tahunan paling sedikit 12 hari kerja setelah pekerja/buruh bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus. Pelaksanaan cuti tahunan diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Nah, akhir tahun biasanya saat yang tepat buat menghabiskan cuti akhir tahun. Ini adalah waktunya kamu relax, recharge, dan refresh. Tapi, mungkin sebagian besar dari kita nggak bisa mendapatkan tiga hal itu meski sudah cuti atau benar-benar nggak bisa ambil cuti. Karena apa? Ya, karena belum menggunakan cuti akhir tahun secara maksimal dengan 5 trik ini. Baca sampai habis, terus langsung terapkan di akhir tahun ini.
Baca Juga: 5 Tips Perencanaan Keuangan Supaya Akhir Tahun Bisa Liburan
#1 Perencanaan adalah koentji
Kunci untuk memastikan kamu bisa mengambil cuti akhir tahun dengan maksimal, seperti kebanyakan hal dalam hidup, adalah perencanaan. Bukan hal yang aneh jika kalau jadwal cuti di akhir tahun akan penuh karena banyak rekan kerjamu yang mengambil cuti di tanggal bersamaan atau berdekatan. Karenanya, kamu perlu merencanakan waktu cutimu sedini mungkin.
Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menyelesaikan semua pekerjaanmu dan hal-hal penting lainnya sebelum waktu cutimu tiba. Ajukan tanggal cutimu dari jauh-jauh hari, sebulan sebelumnya lebih baik. Kalau sudah di-approved oleh atasan atau HR, kabari teman satu timmu supaya mereka juga benar-benar siap bekerja di saat kamu cuti.
#2 Bicarakan sama teman satu tim dan atasanmu
Berdiskusi dengan atasan dan rekan satu tim sebelum cuti juga bagian penting untuk mendapatkan cuti yang maksimal. Soalnya, ini untuk kebaikan semua orang. Terutama jika kamu lagi di tengah project, kamu perlu ngobrol dengan manajer atau rekan kerjamu tentang siapa yang dapat menggantikanmu saat kamu tidak ada. Cobalah untuk mengidentifikasi orang yang cocok untuk peran tersebut dan pastikan mereka memiliki kapasitas buat menjaga beban kerjamu saat kamu cuti. Siapa pun itu, dia perlu diberi brief dengan instruksi yang jelas. Buat to-do-list, tetapkan tugas dan siapa yang mengerjakannya, dan berikan instruksi terperinci. Bila mereka diberi tahu dan siap, kamu pasti bisa cuti dengan tenang.
#3 Informasikan ke klien
Juga penting untuk memberi tahu klien atau pihak eksternal yang terkait sama pekerjaanmu. Beri mereka informasi sebulan sebelumnya, lalu ingatkan mereka ketika mendekati hari cutimu. Mereka akan lebih siap untuk membicarakan dan mengatasi isu yang belum terselesaikan, mengatur rapat dan panggilan telepon, dan menyelesaikan tugas sebelum kamu pergi, dan tidak meminta kamu memulai projek baru saat kamu belum selesai cuti.
Mulai proses handover lebih awal juga. Mulailah memberikan data kolega yang relevan ke rekan satu tim atau atasanmu, yang berkaitan dengan projek antara perusahaanmu dengan klienmu. Delegasikan tugas mendatang yang nggak bisa menunggu untuk dikerjakan sampai kamu kembali cuti. Beri tahu juga pada mereka siapa yang harus dihubungi saat kamu cuti, dan perkenalkan ke teman satu tim kamu jika mereka belum dikenal oleh klien.
#4 Pilih tugas mana yang perlu diselesaikan sebelum cuti dan yang tidak
Nggak setiap project yang kamu kerjakan akan membutuhkan tingkat perhatian yang sama saat kamu cuti. Apalagi kalau timeline pekerjaannya nggak cocok sama waktu cutimu atau kamu adalah pebisnis sosial yang memiliki tim kecil. Dengan begini, mungkin saja untuk menangguhkan beberapa pekerjaan kamu sendiri selama beberapa atau lebih sampai kamu kembali bekerja. Nggak ada gunanya membebani dirimu dan sesama anggota tim dengan tugas-tugas yang nggak urgent, ini hanya akan membuat mereka jadi malah stres dan nggak bisa fokus sama pekerjaan-pekerjaan yang penting.
#5 Nggak perlu 'overwork' sebelum cuti
Jangan terlalu memaksakan diri untuk mendapatkan segalanya 'sempurna' dalam hal perencanaan liburan kamu. Bagaimanapun, keadaan darurat mungkin saja terjadi dan begitu juga di menit-menit terakhir sebelum kamu cuti. Jika kamu tiba-tiba ada pekerjaan yang perlu diurus saat cuti, terimalah apa adanya supaya kamu nggak merasa stres juga. Sudah susah-susah cuti, eh malah stres, nggak mau begitu kan, ya?
Begitu juga, jangan memaksakan diri untuk mencapai 'inbox zero' segera setelah kamu kembali cuti. Cukup dengan mengikuti trik-trik di atas beban kerjamu akan lebih mudah diatur sebelum cuti dan sampai kamu kembali bekerja lagi. Biar kamu lebih tenang, ada ajaran dari Shantideva, seorang biksu Buddha abad ke-8 di Nalanda, yaitu: “If it can be fixed; why worry? If it can’t be fixed, what’s the point of worrying?” Selamat liburan!
Kalau pingin nabung buat liburan akhir tahun, buruan deh buka tabungan di digibank by DBS. Ada Tabungan Maxi yang menawarkan bunga lebih tinggi dari tabungan digibank biasa. Asyiknya lagi, Tabungan Maxi bisa ditarik kapan pun sesuai dengan kebutuhan kamu, nggak ada minimum saldo, dan tanpa biaya administrasi. Cocok buat jadi rekening khusus buat liburan kamu. Cek detailnya di sini, yuk.-
