Dapatkan informasi seputar aktivitas dan penawaran menarik dari PT Bank DBS Indonesia, dengan mengisi form di bawah ini:
DBS Live More Society
DBS Live More Society
#LiveAwesome

Para Pahlawan Pengolah Limbah Masker

By Admin, 6 Juni 2021 #LiveAwesome

DBS Live More Society

Limbah masker yang berlimpah selama pandemi, kini dapat dimanfaatkan menjadi beragam inovasi.

Sejak April hingga akhir Desember 2020, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 1,5 ton limbah masker sekali pakai. Diperkirakan di seluruh dunia, ada 129 miliar masker wajah terbuang setiap bulan. Oleh karena itu penting banget bagi manusia untuk menemukan berbagai cara untuk mengolah limbah masker yang memenuhi bumi. Seperti yang telah dilakukan oleh para pahlawan lingkungan berikut ini:

  1. Tim peneliti RMIT University Melbourne
    Inovasi: Masker jadi bahan konstruksi jalan raya
    Foto: dok. https://www.rmit.edu.au/

    DBS Live More Society

    Ketua riset, Profesor Jie Lie menjelaskan, hasil dari eksperimen timnya menunjukkan cara memanfaatkan konsentrat daur ulang yang dicampurkan dengan cacahan masker bekas pakai dapat memperkuat konstruksi jalan. Menambahkan limbah masker ke dalam konsentrat daur ulang ternyata dapat memperkuat kekuatan dan ketahanan, kelenturan, dan stabiitas konstruksi jalan. Ini karena dalam masker ada kandungan plastik yang sulit terurai yang menyebabkan jalan bisa tahan lama. Menurut penelitian tin Lie, masker yang dipakai bisa sampai menjajdi campuran 2 lapisan jalan. Perkiraannya, konstruksi jalan yang memiliki dua lajur sepanjang 1 kilometer, butuh 3 juta limbah masker atau setara 93 ton masker.


  2. Peneliti LIPI
    Inovasi: Mengolah masker menjadi bahan baku plastik
    Foto: dok. KalderaNews.com

    DBS Live More Society

    Enggak kalah dengan tim peneliti luar negeri, tim riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendaur ulang limbah masker hingga menjadi bahan baku plastik berbentuk pelet.Limbah masker akan disterlisasi dengan menambahkan larutan Natrium Hipoklorit yang biasa dipakai sebagai pemutih kain. .Setelah itu, limbah masker yang masih basah dikeringkan hingga seperti semula. Kemudian limbah masker dicacah atau dipotong kecil-kecil.Proses selanjutnya memasukkan cacahan itu ke dalam mesin esktruder hingga keluar hasil berupa bijih plastik daur ulang berbentuk pelet atau butiran padat yang keras. Dari bahan baku tersebut, tim riset dapat mencetak beberapa contoh barang plastic, seperti baskom dan lembaran plastik. Bahkan limbah masker dapat diubah menjadi tali plastic panjang seperti benang layangan.


  3. Kim Ha-neul
    Inovasi: Masker jadi kursi artistik
    Foto: dok. Sparktogether.io

    DBS Live More Society

    Dimulai di bulan Juni 2020, mahasiswa desain furnitur di Korea Selatan ini menyiapkan kotak untuk mengumpulkan masker di kampusnya, Kaywon University of Art nad Design di kota Uiwang Seoul. Ia berhasil mengumpulkan 10 ribu masker bekas dan menerima lebih dari satu ton masker rusak dari sebuah pabrik. Kim menyimpan masker di Gudang selama minimal 4 hari untuk mengurangi risiko penularan virus. Lalu ia melepaskan kawat penyangga dan karet elastis. Selanjutnya masker-masker tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan dilelehkan dengan suhu lebih dari 300 derajat celcius. Hasilnya, sebuah kursi berkaki tiga berukuran 45 cm yang diolah dari masker berwarna putih, pink, biru, dan hitam. Ia memamerkan kursi ini di hari kelulusannya. Setiap satu kursi butuh sekitar 1.500 masker.


  4. Kelompok mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas)
    Inovasi: Masker bekas jadi produk gasoline
    Foto: dok. Listrikindonesia.com

    DBS Live More Society

    Selama kurang lebih 2 bulan, mnereja melakukan uji coba metode pengolahan limbah masker berbahan polipropilena dan limbah styrofoam menjadi produk gasoline. Berkat inovasi ini enam orang mahasiswa tingkat 3 Program Studi Teknik Pengolahan Minyak dan Gas meraih medali emas dalam ajang The 24th Moscow International Salon of Invention and Innovation Technologies "Archimedes" yang dilaksanakan pada 23-26 Maret 2021 di Moscow, Rusia.


Beraksi menjaga kelestarian memang susah-susah gampang. Mereka adalah contoh figur pahlawan lingkungan yang berhasil memanfaatkan kreativitas untuk menyelesaikan masalah pencemaran. Aksi mereka menarik untuk diabadikan dalam bentuk foto. Kalau kita tertarik menekuni hobi fotografi yang menampilkan sisi human interest, jangan lupa ikutan kelas Learn More dari DBS yang akan diajarkan oleh fotografer terkemuka. Segera daftar di sini. Sambil ikutan kursus di rumah, yuk pesan GrabFood supaya acara belajar makin seru.

Dapatkan diskon 50% hingga Rp 60.000 kalau pesan GrabFood menggunakan kartu debit atau kredit Visi digibank. Nambah ilmu dapet, nambah kenyang juga dapet!

DBS Live More Society
DBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More SocietyDBS Live More Society

More #LiveSmarter Articles

Cek Artikel lainnya
Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online
#LiveSmarter6 Maret 2020

Anti Ribet, Ini Cara Lapor Pajak Secara Online

Tak terasa, kita sudah harus kembali mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan per orangan. Wajib diketahui bahwa akhir pelaporan surat akan berakhir pada 31 Maret 2020.

Read more
Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya
#LiveSmarter2 Maret 2020

Terinspirasi Dari Cashless Society, GoPay Paparkan Strateginya

Berkat kecanggihan teknologi, kini transaksi keuangan semakin dimudahkan. Salah satu nama besar yang sukses menerapkan kebiasaan ini adalah GoPay.

Read more
Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik
#LiveSmarter3 Februari 2020

Tahun Baru, Kerjaan Baru. Ini Caranya Biar CV Kamu Dilirik

Momen awal tahun biasanya jadi waktu yang tepat untuk melamar pekerjaan. Nah, siapa tahu kamu akhirnya bisa diterima di kantor impian. Caranya tentu dengan melampirkan CV yang baik dan menarik.

Read more