Langkah Awal

December 06,2017

Brokoli, itu biasa panggilan saya waktu kecil. Waktu saya berumur 10 tahun atau sekitar kelas 3 SD, penampilan saya yang berambut keriting, berbadan tinggi besar membuat saya termasuk anak yang sering di-bully oleh teman-teman. Ditambah lagi, saya dulu sangat minder karena nilai saya di sekolah tidak bagus jika dibandingkan yang lain. Pergi ke sekolah setiap hari merupakan siksaan terberat dan saya sering menangis.

Karena sulit bergaul dengan teman sebaya, saya banyak berteman dengan orang yang lebih tua umurnya dari saya. Dari mereka, saya banyak mendapatkan insight baru, dari usia dini, saya sudah mulai mengerti arti “passion” dan mulai mencari apa yang menjadi “passion” saya. Saya mulai mengikuti semua kegiatan leadership program yang ditawarkan di sekolah.  Orang tua saya juga sangat mendukung, hingga akhirnya ketika SMP, saya mendapatkan kepercayaan menjadi ketua kelas dan diharuskan membuat acara-acara sekolah.  Disitulah saya menyadari, bahwa saya sangat menyukai proses “event organizing”, selanjutnya, di umur 15 tahun, tanpa modal sepeserpun dari orang tua, saya dan 2 orang teman saya membuat party planner pertama saya, bernama El-Paradiso yang mengatur acara-acara ulang tahun dan prom sekolah.

Klien pertama kami adalah teman saya sendiri, Jasmine. Dimana, dengan sedikit paksaan, saya meminta agar El Paradiso dapat mengatur acara ulang tahunnya yang ke-15. Saya masih ingat, rasa excitement dan deg-deg an nya presentasi di depan ibu teman saya, menyampaikan konsep dan ide acara pesta ulang tahun untuk teman saya. Dengan modal nekat dan percaya diri, saya jawab semua pertanyaan dari keluarga. Untungnya, Ibu Jasmine merasa puas dan senang dengan konsep pesta dan usulan budget dari kami, kami pun mendapatkan proyek pertama untuk meng-handle ulang tahun Jasmine.

Proyek pertama yang kami handle ini berjalan dengan sangat lancar. Meskipun malam itu hujan, dan acara sedikit terhambat tapi Jasmine serta keluarga dan semua yang hadir juga puas dengan acaranya. Adrenalin persiapan acara dan kepuasan ketika acara berjalan lancar membuat saya ketagihan untuk membuat acara. Akhirnya, dengan rekomendasi klien dari mulut ke mulut, El Paradiso berlanjut membuat acara party dan gathering kecil-kecilan.

Berdasarkan pengalaman saya di El Paradiso, di umur 17 tahun akhirnya saya menantang diri saya untuk membuat acara dari ide saya sendiri. Saya memutar otak mencari konsep acara yang edukatif, tapi juga entertaining dan beda dari acara-acara yang ada. Kemudian, saya mendapatkan ide, untuk membuat suatu acara talkshow yang mengundang creative entrepreneur Indonesia untuk sharing tips and tricks menjadi pengusaha yang sukses dikemas secara menarik dan tentunya dilengkapi dengan penampilan yang menghibur. Dan, pada akhirnya, di tahun 2014,  berlangsunglah event besar perdana saya dan tim, yang bernama Creativepreneur Corner.


Creativepreneur Corner 2014

Beda dan seru. Itu yang saya rasakan. Saya bertekad untuk tidak meminta modal dan sponsor dari orang tua saya. Saya merasakan sendiri, datang door to door ke 30 perusahaan untuk meminta sponsor. Dimana, saya dipandang sebelah mata, bahkan tidak diperbolehkan masuk ke kantornya. Banyak kejadian yang membuat saya hampir menyerah, tapi saya sudah bertekad untuk terus berjuang dan menunjukkan kepada orang-orang yang meremehkan saya, bahwa saya bisa sukses. Disini saya banyak belajar, tidak hanya untuk bekerja keras, tapi bekerja pintar. 

Dengan suksesnya Creativepreneur Corner pertama di tahun 2014, kami mengadakan lagi di tahun 2015 dan 2017, dan sekarang Creativepreneur Corner menjadi acara tahunan kami. Nama El Paradiso juga kami rubah menjadi Creativepreneur Event Creator. Selain acara talkshow, di tahun 2014 kami juga menyelenggarakan outdoor world class music festival di lapangan D Senayan yang bernama Creativepreneur Berjuang dimana 1.500 orang hadir pada event tersebut dan juga konser Tulus di San Francisco pada tahun 2016.


Creativepreneur 2017

Tidak semuanya berjalan mulus, saya masih ingat ketika saya kehabisan anggaran untuk membayar vendor di acara Creativepreneur Berjuang. Saya pun memberanikan diri untuk meminjam uang dari ayah saya. Suatu pagi, saya mengetuk pintu kamar Bapak, dan meminta pinjaman untuk menutupi kekurangan anggaran, dan Bapak menolaknya. Bapak hanya bilang, untuk bekerja pintar dan menyelesaikan masalah saya sendiri. Sayapun kembali memutar otak, bersama tim yang sangat loyal dan berdedikasi tinggi, kami bisa menyelesaikan masalah ini bersama. 


Team Creativepreneur Event 

Mental saya terlatih, dan mendorong saya untuk tidak menyerah untuk melakukan apa yang saya sukai saat ini. Saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini, tanpa semua kejadian masa lalu yang pernah saya alami. Saya bersyukur atas apa semua yang terjadi, dan bisa mengubah energi negatif yang saya terima, menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik dan lebih sukses. Dan dari orang tua, saya juga didorong untuk terus berkontribusi untuk bangsa, melalui kecintaan saya dengan industri kreatif  Indonesia. Creativepreneur Event Creator tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan orang tua, dan tentunya, tim saya. Mereka semua adalah energi dan inspirasi saya untuk terus menjadi lebih baik lagi. Saya dan tim, ingin terus membuat inovasi baru dan berkarya untuk bangsa, membantu anak muda Indonesia untuk membangun dan mengembangkan kompetensi diri.


Bersama adek, ibu dan bapak

Untuk teman-teman jangan takut untuk berkarya. Nikmatilah proses jatuh bangun. Jangan takut gagal. Belajarlah dari kegagalan, sampai kegagalan malas menghampiri kamu. Selalu ingat untuk kerja keras dan kerja pintar, jangan maunya serba instan! Dan jangan lupa, berkaryalah bukan hanya untuk diri sendiri tapi jadi manfaat untuk banyak orang. Live More. Live Smart.

Putri Tanjung

"

Young Ambitious Creative Entrepreneur.

SEE HISTORY

The Secret to Turn Your Great New Ideas into Actions!

October 16,2017

The Secret to Turn Your Great New Ideas into Actions!

CONTINUE READING