Bank DBS Indonesia melalui TEDxJakarta mengajak masyarakat memahami gaya hidup Zero Food Waste untuk atasi perubahan iklim | English

Indonesia.12 Oct 2020.3 min read

Kembali berkolaborasi dengan TEDxJakarta, Bank DBS Indonesia tingkatkan kepedulian masyarakat terhadap masa depan yang berkelanjutan melalui gerakan #MakanTanpaSisa


Indonesia, 12 Oct 2020 - Economist Intelligence Unit melakukan penilaian ketahanan pangan (Food Sustainability Index 2018) dan menemukan bahwa Indonesia menjadi negara berkembang penghasil sampah makanan tertinggi, menyumbang sekitar 300 kg sampah makanan per orang setiap tahunnya. Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, Bank DBS Indonesia menyuarakan gerakan #MakanTanpaSisa dalam kampanye “Towards Zero Food Waste”. Setelah dua tahun berturut-turut berkolaborasi bersama TEDxJakarta sebagai komunitas yang memiliki misi untuk menyebarkan gagasan-gagasan positif ke penjuru dunia, Bank DBS Indonesia kembali berpartisipasi dalam COUNTDOWN 2020 by TEDxJakarta, sebuah sesi yang bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih baik dalam komitmen menuju dunia tanpa karbon.

COUNTDOWN 2020 merupakan inisiatif global yang menggarisbawahi pentingnya mempercepat ketersediaan solusi dalam menangani krisis iklim melalui kepemimpinan, terobosan, dan transformasi. Melalui sesi ini, TEDxJakarta memberikan ide-ide kreatif dan inspiratif dalam menangani krisis dengan fokus pada pengurangan setengah emisi gas rumah kaca pada tahun 2030. Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan menanggulangi limbah sisa makanan (food loss dan food waste) yang membusuk di tempat pembuangan sampah. Memiliki misi yang searah, Bank DBS Indonesia sebagai bank yang mengedepankan keseimbangan ESG (Environmental, Social dan Governance) ingin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap food loss dan food waste bersama TEDxJakarta untuk menciptakan dunia yang lebih baik (building back better).

“Setelah sebelumnya fokus terhadap isu persampahan, pada tahun 2020 ini, Bank DBS Indonesia kembali melanjutkan misi ‘Recycle more, Waste less’ dengan mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi mengurangi sampah makanan di Indonesia melalui gerakan #MakanTanpaSisa. Memusatkan perhatian pada food loss dan food waste yang berdampak pada perubahan iklim, gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian terhadap sampah makanan sehingga dunia yang lebih berkelanjutan dan aman bagi semua orang dapat terwujud,” ujar Executive Director, Head of Group Strategic Marketing Communication PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.

Pada TEDxJakarta tahun ini, Bank DBS Indonesia hadir dalam sesi Fireside Chat COUNTDOWN by TEDxJakarta bersama para wirausaha sosial yaitu Tanijoy dan Garda Pangan. Sesi tersebut memberikan informasi mengenai upaya Bank DBS Indonesia dalam mengurangi sampah makanan, menciptakan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan, serta bagaimana para wirausaha sosial melakukan peranannya. Bertujuan untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih baik, Tanijoy memberdayakan petani kecil lokal melalui solusi pertanian dari awal hingga akhir dengan menyediakan ekosistem yang terintegrasi. Di sisi lain, Garda Pangan merupakan sebuah food bank yang bertujuan menjadi pusat koordinasi makanan yang berlebih dan berpotensi terbuang, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat pra-sejahtera.

“Tanijoy hadir untuk membawa kebahagiaan dalam hidup melalui pertanian bagi seluruh komponen stakeholder, mulai dari petani hingga konsumen. Upaya kami untuk mewujudkannya adalah dengan cara mengaplikasikan teknologi, memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan pendapatan petani, menciptakan agripreneur baru di pedesaan, dan berkolaborasi dengan pihak lain untuk membangun sektor pertanian yang lebih baik salah satunya Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation yang senantiasa mendukung para wirausaha sosial yang ingin membangun atau mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya memberikan dana hibah bagi wirausaha sosial dengan bisnis yang matang, tapi Bank DBS Indonesia juga memberikan peluang bisnis dan jaringan yang besar untuk dapat mempercepat inovasi dan bisnis yang berkelanjutan dalam memberikan dampak sosial,” ungkap CEO Tanijoy, Muhamad Nanda Putra.

Founder dan CEO Garda Pangan, Eva Bachtiar juga menjelaskan lebih lanjut tentang misi sosial Garda Pangan, di mana bermula dari kekhawatiran salah satu Founder Garda Pangan, Dedhy Trunoyudho, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha katering pernikahan dimana seringkali menghadapi masalah pembuangan makanan tiap pekannya. Dari sudut pandang bisnis, membuang makanan menjadi pilihan ideal karena cepat, murah, dan praktis untuk dilakukan. “Kami mencermati kebiasaan pembuangan makanan ini, dan akhirnya menggerakkan kami untuk melakukan redistribusi makanan berlebih yang berpotensi terbuang. Kami senang saat ini sudah banyak pihak-pihak yang mendukung kami salah satunya Bank DBS Indonesia yang berkontribusi dalam tumbuh kembang wirausaha sosial kami,” ujarnya

Dalam sesi tersebut, Bank DBS Indonesia memaparkan lebih lanjut perihal gerakan #MakanTanpaSisa yang membantu mengurangi sampah makanan melalui tiga cara yang mudah dan sederhana. Pertama adalah “Watch to Donate”; menyaksikan video edukatif tentang gerakan #MakanTanpaSisa dan membagikan video tersebut untuk mengumpulkan 10 juta views yang akan ditukarkan menjadi delapan ton porsi makanan bagi mereka yang membutuhkan. Kedua, mengabadikan dan mengunggah foto piring saat sebelum dan sesudah makan atau usaha lainnya untuk mengurangi sampah makanan ke media sosial Instagram sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ketiga, memberikan kontribusi melalui program “Buy 1 Meal to Give 1 Meal” yaitu membeli single meal di aplikasi Yummybox menggunakan kartu kredit digibank untuk memberikan donasi satu kotak makan bernutrisi. Ditambah lagi, Bank DBS Indonesia juga bekerja sama dengan Garda Pangan yang memungkinkan nasabah kartu kredit digibank untuk berdonasi makanan dengan menukarkan reward poin mereka di mana terdapat 300 kemasan makanan yang sudah berhasil didistribusikan melalui program ini. Selain itu melalui program DBS Stronger Together Fund, Bank DBS Indonesia telah mendistribusikan sekitar 70.000 paket sembako dan makanan siap saji yang disalurkan melalui Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) dan Foodbank of Indonesia (FOI).

Sebagai perusahaan yang digerakkan oleh tujuan yang berkesinambungan dan berkomitmen dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang di setiap aktivitas bisnisnya, Bank DBS Indonesia secara aktif menyuarakan isu keberlanjutan dan senantiasa konsisten melakukan berbagai upaya dalam aspek bisnis hingga budaya keseharian berlandaskan tiga pilar yaitu responsible banking, responsible business practices, dan creating social impacts. Mulai dari berkolaborasi dengan berbagai pihak, budaya korporasi Bank DBS Indonesia, hingga salah satu pendekatan perbankan digital yang membuat semua karyawan menjadi bagian dari keberlanjutan tersebut.

Dalam menjalankan responsible banking, Bank DBS Indonesia mendukung upaya perusahaan yang menjalankan usaha secara ramah lingkungan, salah satunya dengan bekerja sama dengan PT Sumatera Timberindo Industry (STI/ ’Wira Door’), produsen pintu mebel kayu premium pertama untuk jenis bisnis mebel di Indonesia. Bentuk kerja sama yang dilakukan adalah dengan memberikan pembiayaan ekspor dan pinjaman untuk usaha ramah lingkungan (export financing sustainability-linked loan). Selain itu, DBS Indonesia menerbitkan Kerangka Kerja dan Taksonomi Transisi Keuangan Berkelanjutan (Sustainable and Transition Finance Framework and Taxonomy) pertama di dunia untuk membantu nasabah memetakan dan memulai perjalanan mereka ke arah model bisnis berkelanjutan, sekaligus menyediakan transisi keuangan secara tepat waktu serta mempercepat transaksi dan transparansi proyek.

Tidak hanya fokus terhadap penciptaan lapangan kerja dan profit, Bank DBS Indonesia juga memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat dihasilkan dari bisnis yang dijalankan. Hal tersebut diakomodir dalam pilar responsible business practices yang fokus pada implementasi keberlanjutan yang dilakukan Bank DBS Indonesia. Beberapa diantaranya adalah inisiasi di area perkantoran Bank DBS Indonesia yang berlokasi di DBS Bank Tower dan Capital Place seperti bekerja sama dengan Waste4Change sebagai salah satu mitra wirausaha sosial Bank DBS Indonesia untuk mengelola sampah dan melakukan pemadaman lampu selama jam makan siang. Selain inisiasi di area perkantoran pusat, Bank DBS Indonesia juga memasang panel surya di beberapa cabang antara lain Cabang DBS Pekanbaru dan Bandung serta beberapa inisiasi lainnya.

Bukan hanya itu, Bank DBS Indonesia juga secara aktif bekerja sama dengan komunitas dan wirausaha sosial melalui DBS Foundation dalam melaksanakan pilar ketiga yaitu creating social impacts. Melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia fokus dalam mendukung dan memajukan usaha sosial di Indonesia melalui berbagai program mulai dari edukasi, pendampingan, pelatihan bisnis, pendayagunaan hingga pemberian dana hibah. Pada akhir Agustus lalu, untuk memberikan informasi serta kondisi dan kiat terkini atas wirausaha sosial di Indonesia, DBS Foundation bekerja sama dengan FEB UI menerbitkan seri lanjutan buku “Profit untuk Misi Sosial” yang dapat diunduh secara gratis di go.dbs.com/id-sehb. Selain itu, program tahunan yang dijalankan adalah DBS Foundation Social Enterprise Grant Programme yaitu pemberian dana hibah dan pendampingan kepada 15 wirausaha sosial terpilih dari Tiongkok, Hongkong, India, Indonesia, Singapura dan Taiwan, di mana pada tahun 2019 lalu, Tanijoy menjadi satu-satunya wirausaha sosial asal Indonesia diantara sembilan wirausaha sosial terpilih di Asia.

 

[END]

 

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Cina, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney. Selain itu, DBS telah mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia” dari Global Finance selama sebelas tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2019.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perbankan perusahaan. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah, dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan perusahaan sosial dengan cara bank-bank Asia. DBS juga telah mendirikan yayasan dengan total dana senilai SGD50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir yang menarik. DBS mengakui gairah, tekad, dan semangat 29.000 karyawannya, yang mewakili lebih dari 40 kebangsaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.